BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan dengan menanam tanaman yang produktif seperti tanaman buah, sayuran, rempah-rempah ataupun obat-obatan.
Salah satu jenis yang mudah ditanam adalah cabai. Apalagi cabai merupakan jenis tanaman populer yang disukai banyak orang dan bernilai jual cukup tinggi. Biasanya, cabai digunakan sebagai pelengkap cita rasa makanan.
Muji, salah seorang warga Komplek Griya Persada, Handil Bakti, Kabupaten Batola memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk menanam cabai di polybag. Jenis cabai yang ditanamnya adalah cabai rawit tiung.
“Baru kali ini coba-coba menanam cabai rawit tiung. Hitung-hitung memanfaatkan pekarangan yang ada dan waktu luang,” ungkap Muji, saat dibincangi Rabu (25/10/2023).
Dia mengaku, baru 3 bulan terakhir ini mencoba menanam 100 polybag tanaman cabai yang diletakkannya di pekarangan depan rumah, sebagian lagi di halaman belakang.
“Lumayan lah. Sudah dua kali dipanen. Sekali panen bisa dapat 1 kilogram. Kemarin dijual di Pasar Sungai Miai Banjarmasin Rp 95 ribu per kilogram,” ungkapnya.
Menurut Muji, menanam tanaman produktif di pekarangan akan memberi keuntungan ganda. Selain bernilai jual ekonomis tinggi, juga dapat dikonsumsi sendiri.
“Kalau dijual kan jadi menambah penghasilan. Di sisi lain, apa yang menjadi kebutuhan dapur sehari-hari akan terpenuhi. Tentunya akan mengurangi biaya hidup dan hidup akan lebih hemat,” ujar Muji yang juga piawai mereparasi peralatan elektronik ini.
Ditambahkannya, tanaman cabai mudah dibudidayakan. Jika dipelihara (dipupuk, diberi obat anti hama). Cabai rawit sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan. Umur tanaman cabai rawit bisa mencapai 24 bulan dengan frekuensi panen 15-18 kali.
Sebenarnya bisa saja tidak diberi pupuk lagi. Tapi, kalau ingin mendapatkan cabai yang lebih lebat dan banyak, maka perlu diberi pupuk
“Biar subur, tanah dalam polybag saya campur dengan kayu apu atau apu-apu. Orang kita bilang kayapu. Sebelumnya, dipotong-potong atau dicincang dulu kayapu-nya. Juga diberi pupuk urea dan pupuk NPK. Terutama pupuk NPK Mutiara,” imbuh Muji.
Lebih jauh, kata dia, cabai sudah boleh dipanen saat memasuki usia 11-12 minggu (kira-kira 3 bulan). Tidak ada aturan khusus untuk memetik cabai rawit, yang pasti jangan mencabut dari akarnya.
“Kalau ingin memetik cabai untuk dijual, beri selang waktu pemetikan setiap sebulan sekali,” tutupnya.
Hal ini juga sejalan dengan keseriusan Pemprov Kalsel yang mendorong, mengajak, serta mengedukasi seluruh lapisan masyarakat dalam menumbuh-kembangkan budaya menanam di pekarangan.
Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor sejak tahun 2022 juga terus menggelorakan gerakan pengendalian inflasi. Mulai kegiatan turun ke desa (turdes) dengan membagikan sembako dan aneka bibit tanaman, pasar murah, pembagian beras gratis hingga menggerakkan tanam cabai bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan-karyawati di lingkup Pemprov Kalsel. (Opq/KPO-1)