Sehubungan peristiwa yang bisa mengancam keselamatan warga itu katanya, dibutuhkan kembali pemeriksaan ulang terhadap seluruh konstruksi reklame atau baliho
CEK LOGISTIK- Inilah pelaksana Pemilu KPU, Bawaslu, dan aparat terkait saat melakukan pengecekan logistik di Gudang KPU Kota Banjarmasin.(KP/Takapan Layar)
BANJARMASIN, KP – Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin Afrizaldi mengingatkan Pemko Banjarmasin melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) meneliti kembali terhadap konstruksi baliho dan reklame.
Hal itu dikemukakannya guna mengantisipasi terjadinya musibah atau hal-hal tidak diinginkan yang bisa membahayakan keselamatan warga.
” Antisipasi ini sangat penting dijadikan perhatian bersama, sebab setelah dilanda kemarau cuaca kini sudah memasuki musim hujan yang terkadang disertai angin kencang,” kata Afrizaldi.
Kepada sejumlah {KP} Selasa (17/10/2023) ia mengemukakan, robohnya dan ambruknya reklame dan baliho berukuran besar yang terpasang di kota ini sudah beberapa kali terjadi.
Sehubungan peristiwa yang bisa mengancam keselamatan warga itu katanya, dibutuhkan kembali pemeriksaan ulang terhadap seluruh konstruksi reklame atau baliho.
” Apalagi baliho atau baliho yang sudah lama terpasang karena pondasinya kemungkinan sudah mengalami keropos,” ujarnya.
Wakil ketua komisi dari F-PAN ini mengakui, kendati reklame dan baliho memberikan kontribusi terhadap penerimaan PAD. Namun Pemko Banjarmasin juga memiliki kewajiban untuk menjaga keselamatan warga terhadap berdirinya atau pemasangan reklame/baliho tersebut.
Ia mengingatkan, pengawasan pemasangan terhadap konstruksi baliho atau reklame ini dilaksanakan tidak hanya sebelum dikeluarkan izinnya, tapi setelah pemasangannya.
Kembali ia menandaskan, pengawasan dan pemeriksaan secara ketat ini dibutuhkan guna menghindari ambruknya baliho atau reklame tersebut.
Jelasnya Pemko Banjarmasin harus memastikan konstruksi setiap pemasangan reklame atau baliho dalam kondisi aman dan kokoh.
“Jangan hanya memberikan izin, tetapi setelah itu tak ada pengawasan,” kata Afrizaldi Selain antisipasi ambruknya papan reklame atau baliho, Aprizaldi juga memperingatkan antisipasi pohon tumbang yang juga bisa membahayakan pengguna jalan.
Antisipasi dilakukan setidaknya dengan merapikan pohon terutama pada bagian ranting dan batang yang mudah patah saat diterpa angin kencang.
Afrizaldi berharap, agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kiranya memperhatikan soal tersebut.
Pada bagian ia berpendapat penanaman pohon persis di tepi jalan atau di tengah jalan perlu dievaluasi kembali.
“Apalagi di atas trotoar sebab fasilitas ini untuk pejalan kaki dan mestinya tidak boleh ada sesuatu yang menghalang-halangi. Baik itu pohon ataupun pot bunga,”demikian kata Afrizaldi. (nid/K-3)