Tanjung, KP – Besarnya peran guru-guru ngaji dalam menciptakan generasi yang Islami, layak diapresiasi, di antaranya dengan menaikkan insentif daerah kepada para ustadz-ustadzah di bawah binaan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Tabalong semula Rp500 ribu per bulan menjadi Rp600 ribu per bulan.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Bupati Tabalong Dr Drs H Anang Syakhfiani M.Si, saat memberikan arahan di acara Wisuda XXXV Santri TK al-Qur’an LPPTKA BKPRMI se-Kabupaten Tabalong Tahun 2023 di Halaman Pendopo Bersinar Tanjung, belum lama tadi.
Menurut Anang, terselenggaranya kegiatan hari itu adalah sebuah kebahagiaan, “yang paling berbahagia hari ini adalah anak-anak kita dan orang tuanya. Tetapi ini bisa tercapai karena bantuannya ustadz dan ustadzah yang tergabung di dalam TK dan TPA di bawah pembinaan BKPRMI Kabupaten Tabalong untuk itu saya ingin mengucapkan terimakasih kepada ustadz dan ustadzah,” ujarnya.
“Saya tidak berjanji, karena tanggal 31 Desember 2023 saya akan mengakhiri masa jabatan sebagai Bupati Tabalong, tetapi saya akan berusaha di sisa waktu ini, mudahan di perubahan APBD tahun 2024, insentif para ustadz-ustadzah akan menjadi Rp600 ribu per bulan,” ungkap Anang.
Kenapa itu harus tambah? Lanjut Anang karena tantangan ke depan semakin berat.
“Saya juga nanti melalui asisten dan lewat kepala desa agar setiap desa bisa menyisihkan di setiap dana desanya bisa untuk menunjang keberadaan TPA-nya di desa masing-masing, syukur-syukur Rp100 ribu itu diambil alih oleh desa masing-masing,” harapnya.
Kenapa harus demikian? Karena saat ini jumlah TK al-Qur’an di Kabupaten Tabalong sebanyak 320 unit, jadi jika kita sekarang mempunyai 121 desa, ditambah
10 kelurahan, 131 2 sampai 3 setiap kelurahan dan desa. Dengan adanya seperti ini untuk membumikan al-Qur’an di Kabupaten Tabalong kita tidak mengalami kesulitan, sebut Anang.
Selain itu, Anang juga mengungkapkan hampir 3 tahun Kabupaten Tabalong tidak pernah melaksanakan wisuda terbuka seperti itu, “hari ini kita kembali melaksanakan Wisuda Santri TK Al-Qur’an secara terbuka di tempat ini. Ini patut kita syukuri,” ujarnya.
“Kenapa wisuda ini harus kita lakukan, padahal wisuda itu dilakukan untuk orang yang lulus kuliah, akademik dan universitas, ini kok TK Al-Qur’an diwisuda, saya teringat dulu ada istilah, sarjana yang sujana, setelah saya dalami maka anak-anak yang diwisuda bisa kita sebut sebagai sujana artinya orang soleh, orang pandai dan orang yang dihormati,” terang Anang.
Diharapkan, lanjut Anang setelah khatam al-Quran 30 Juz maka dia akan lebih dihormati, karena dia sudah menjadi orang yang pandai, artinya pandai membaca, syukur-syukur dia juga pandai memahami dan mengamalkan ajaran al-Qur’an.
“Oleh sebab itu tidak hanya mereka yang beruntung, tapi yang beruntung juga adalah orang tua anak yang diwisuda hari ini,” demikian pungkas Bupati Tabalong. (ros/K-6)