Oleh : Kepala MAN I Banjarmasin
Dra. Naimah, M.M
Banjarmasin, KP – Tahun 1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober silam merupakan catatan sejarah yang sangat penting bagi Bangsa Indonesia, sebab masa ini merupakan salah satu cikal bakal semangat perjuangan.
Sebuah janji dengan tekad keyakinan yang diucapkan oleh pemuda kala itu dari berbagai suku, agama, dan ras di Indonesia mengandung pesan utama tentang persatuan dan kesatuan bangsa.
Namun sudah 95 tahun berlalu, apakah makna Sumpah Pemuda masih relevan? di tengah dinamika masa kini. Terlebih di era milenial, dimana perbedaan pandangan dan identitas semakin menonjol. Akan tetapi sebagai bangsa ini, harus tetap menjaga persatuan meskipun dalam keragaman.
Saat ini teknologi dan konektivitas yang semakin canggih. Mungkinkah makna Sumpah Pemuda juga dapat diterjemahkan dalam konteks digital yang berkembang seperti sekarang.
Untuk menghindari tergerusnya makna Sumpah Pemuda tersebut di era milenial ini, peran pentingnya pendidikan tidak boleh ditinggalkan.
Generasi milenial adalah motor utama perkembangan bangsa ini, dan pendidikan yang baik akan membantu mereka memahami sejarah, nilai-nilai persatuan, dan tanggung jawab sebagai warga negara.
Sosial media, dapat menjadi sarana untuk memperkuat persatuan dan memperluas pemahaman akan beragam budaya di Indonesia. Dan pesan persatuan, keragaman, dan semangat gotong royong yang diusung harus terus dijaga dan diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan di masa kini.
Itulah bagaimana generasi milenial, dapat merayakan warisan berharga yakni sumpah pemuda dan meneruskannya ke generasi berikutnya.
Dengan menjaga keragaman Budaya, suku, agama, dan bahasa melalui berbagai festival budaya, acara seni, dan perayaan keberagaman semakin mendapatkan perhatian. Sebab, Pemuda saat ini aktif dalam mempromosikan dan melestarikan budaya-budaya lokal. Sehingga dapat menjaga pesan persatuan yang diusung oleh Sumpah Pemuda.
Selain teknologi dan internet yang saat ini menjadi bagian yang paling banyak dikehidupan milenial terlebih anak muda dapat diimplementasikan dengan memanfaatkan media sosial dan teknologi untuk berkomunikasi, berbagi ide, dan memupuk semangat persatuan, serta memerangi informasi palsu(Hoax) . Ahlak ahlak yang baik patut menjadi acuan seperti menghormati orang tua, sifat jujur dan menjunjung rasa persaudaraan diantara sesama.
Banyak generasi milenial kini memiliki akses lebih mudah ke sumber-sumber pendidikan dan informasi. Hal ini memberikan peluang untuk lebih memahami sejarah, termasuk makna dari Sumpah Pemuda.
Harapannya, dalam berbagai aspek kehidupan, generasi milenial Indonesia haruslah mampu memelihara semangat persatuan dan kesatuan yang diwariskan oleh para pelopor persatuan pada tahun 1928 silam. (KPO-1)