Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Opini

“Harta yang Paling Mulia”

×

“Harta yang Paling Mulia”

Sebarkan artikel ini
1 ustadz Dr Syafiq Riza Basalamah LC MA

oleh: Ustadz DR Syafiq Riza Basalamah Lc MA

MANUSIA mencari dan berebut harta Kadangkala mereka lupa daratan, sehingga sikut sana sikut sini. Siang dan malam, pagi dan sore tanpa merasa lelah.

Baca Koran

Menurut dirimu apakah harta yang paling mulia di muka bumi ini? Yang seharusnya harta tersebut menjadi rebutan manusia.

Untuk mengetahui hal itu, renungkanlah jawaban sang Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam ketika ditanya tentang harta yang paling indah nan mulia. Pertanyaan itu bermula dengan turunnya firman Allah Subhanahu wa ta’ala

“Dan orang-orang yang menimbun emas dan peraknya serta tidak menginfaqkannya di jalan Allah Subhanahu wa ta’ala pada maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih.” (QS. At-Taubah: 34)

Tsauban berkata, pada suatu ketika kami bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam dalam suatu perjalanan, lalu berkata sebagian dari para sahabat nya, “Telah Allah Subhanahu wa ta’ala turunkan dalam urusan emas dan perak apa yang telah diturunkan, andai kita mengetahui harta apa yang paling baik, maka kita akan mengoleksinya.” Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda:

Harta yang paling mulia adalah Lisan yang senantiasa berdzikir, Hati yang selalu bersyukur, dan Istri yang beriman yang selalu membantunya dalam keimanannya. (HR. Tirmidzi no: 3095, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shohihul Jami’ no: 4408)

Disebutkan pula dalam Hadits Riwayat Ahmad:

“Dan istri yang selalu membantunya dalam urusan akhiratnya” (HR. Ahmad no. 22437)

Di antara harta yang paling mulia, yang seharusnya menjadi target pemburuan setiap insan untuk memiliki dan menyimpannya adalah istri shalihah yang membantu suami dalam urusan akhirat.

Kata urusan akhirat perlu digaris bawahi. Sebab, banyak dari kaum lelaki yang mencari istri yang hanya dapat membantunya dalam urusan dunia, dan jika begitu maka istri tidak menjadi harta yang paling indah. Kelak engkau akan mengerti nilai istri yang shalihah.

Baca Juga :  Kehancuran Gaza dan Kebakaran Los Angeles

Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda menegaskan mengenai perhiasan terbaik di muka bumi ini, agar manusia sadar dan pandai-pandai memilah dalam mencari kesenangan dunia,

“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah perempuan yang shalihah.” (HR. Muslim no. 3628)

Seindah apapun rumah yang engkau bangun…

Semewah apapun kendaraan yang engkau miliki…

Sebesar apapun penghasilan yang engkau dapat…

Sebanyak apapun kawan dan teman ngobrolmu…

Tanpa istri shalihah yang mendampingimu, pada hakikatnya hidupmu bak malam yang gelap gulita tanpa purnama yang menerangi. Karena engkau belum meraih perhiasan terbaik di dunia ini.

“Istri Shalihah” Setengah Agamamu Telah Disempurnakan

Agama adalah pegangan semua urusan Tumpuan semua perbuatan Kontrol untuk semua tindakan Lentera untuk kehidupan.

Bila agamamu baik dan benar, niscaya perjalananmu menuju ke liang lahat menjadi indah dan penuh suka. Walau banyak onak dan duri di jalanan, dengan agama semuanya menjadi bumbu yang menyedapkan kehidupan ini.

Namun sebaliknya, bila lenteramu redup dan kontrolmu lemah, maka perjalananmu akan tersendat-sendat, berhias petaka dan bermantel duka, walaupun bergelimang harta dan berbalut tahta.

Ya Allah Ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai pegangan urusanku (HR. Muslim no. 2720)

Dan urusan agama yang paling penting adalah memurnikan pengabdian kepada Sang Pencipta dan menjauhi kesyirikan yang sangat dimurkai.

Sesungguhnya seorang yang menikah dan dikarunia istri yang shalihah dan amanah pada hakikatnya telah disempurnakan separuh agamanya, karena ujian terberat yang dapat menghancurkan agama seseorang adalah syahwat perut dan kemaluan. Dengan menikah, syahwat kemaluannya telah diredam, tersisa separuhnya lagi yakni syahwat perut.

Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam mewasiatkan agar bertakwa kepada Allah di separuhnya lagi,

Baca Juga :  Strategi Kendalikan Inflasi Dampak Kenaikan Harga Bahan Pokok

“Barangsiapa dikaruniai istri shalihah, maka Allah telah membantunya atas separuh agamanya, hendaklah ia bertaqwa kepada Allah di bagian yang satunya.”

Dalam lafal lainnya, “Maka ia telah menyempurnakan setengah agama.” (HR. Thabrani dalam al Awsath no: 972, Hakim dalam al Mustadrak no: 2681, dihasankan oleh Al- Albani dalam Ash-Shahihah no: 265)

Bila seorang pernah menikah, kemudian ia melakukan perbuatan zina maka hukumnya adalah dirajam dengan batu sampai mati. Berbeda dengan yang belum menikah, dia hanya didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Namun tetap keduanya telah melakukan dosa yang buruk dan besar.

Maka jangan pernah berfikir untuk berzina sedangkan Allah telah membuka pintu untuk menundukkan nafsumu lewat menikah; dengan satu, dua, tiga atau empat wanita.

Maka nikahilah wanita-wanita lain yang halal bagi kalian untuk dinikahi; (apakah) dua, tiga, atau empat. Namun, apabila kalian khawatir tidak bisa berlaku adil (di antara para istri bila sampai kalian memiliki lebih dari satu istri), nikahilah satu istri saja atau mencukupkan dengan budak perempuan yang kalian miliki. Hal itu lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS. An-Nisaa’: 3)

Iklan
Iklan