Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Kado Hari Ibu :
Ibu, Yang Dulu dan Sekarang

×

Kado Hari Ibu :<br>Ibu, Yang Dulu dan Sekarang

Sebarkan artikel ini

Oleh : Ade Hermawan
Pemerhati Sosial Kemasyarakatan

Kita dilahirkan ke dunia ini oleh seorang wanita tangguh dan hebat, yakni seorang ibu. Ibu bukanlah wanita yang hanya melahirkan anaknya saja ke dunia, tetapi ibu juga merupakan wanita yang rela berjuang serta berkorban untuk anak-anaknya. Rela berkorban perasaan, pikiran dan tenaga. Ibu Tidak pernah memikirkan dirinya sendiri, tidak pernah menghiraukan kepentingannya sendiri, seorang ibu selalu berjuang untuk anak-anaknya. Ketika orang lain bisa duduk dan tidur dengan tenang, seorang ibu justru mendedikasikan dirinya untuk anak-anaknya. Dengan segenap hati seorang ibu mengurus anak-anaknya, dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang yang besar seorang ibu memberikan dan memenuhi semua kebutuhan dan keinginan anak-anaknya. Dari awal matanya terbuka sampai terpejam kembali seorang ibu tidak henti-hentinya bekerja. Ia mengurus keperluan anak-anaknya, mengurus keperluan rumah tangga, menyiapkan kebutuhan anak-anaknya, mengantarkan anaknya sekolah, mendampingi anaknya bermain dan lain sebagainya. Apakah seorang ibu
pernah mengeluh? Tidak, ia bukanlah wanita yang lemah, karena seorang ibu akan berusaha kuat demi anak-anak yang dicintainya.

Kalimantan Post

Peran ibu dulu dan yang sekarang telah mengalami pergeseran. Ibu pada tempo dulu kebanyakan berperan sebagai ibu rumah tangga yang tugasnya mengurus rumah tangga, seperti melayani suami, mengasuh anak, mengurus pekerjaan rumah, dan lain-lain. Ibu pada jaman sekarang kebanyakan tidak lagi berperan sebagai ibu rumah tangga, melainkan ibu juga berperan sebagai wanita pekerja (wanita karier). Ibu zaman dulu melayani semua keperluan suaminya selama berada di rumah, mulai menyiapkan makanan, menyiapkan pakaian, dan keperluan suami lainnya. Kemudian ibu mengasuh anak-anaknya, mulai dari memandikan, menyusui, memberi makan, menemani bermain, mendidiknya, dan yang lainnya. Kemudian ibu zaman dulu mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga, seperti membersihkan rumah, mencuci baju, mencuci piring, dan banyak lagi tugas rumah tangga yang lainnya. Sedangkan ibu jaman sekarang kebanyakan tidak sempat untuk menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga karena ibu sekarang harus bekerja. Sehingga tugas mengasuh anak diserahka
n kepada baby sister atau dititipkan di tempat penitipan anak, dan yang mengurus pekerjaan rumah diserahkan kepada asisten rumah tangga.

Gambaran aktivitas ibu rumah tangga zaman dulu adalah dimulai pagi hari ibu memasak dan menyiapkan sarapan pagi untuk seluruh anggota keluarga, kemudian memandikan anaknya yang masih kecil dan memasangkan bajunya, kemudian menyiapkan perlengkapan bekerja suami dan perlengkapan sekolah anaknya. Setelah suami pergi bekerja dan anak pergi sekolah, ibu rumah tangga mencuci piring dan mencuci baju, membersihkan rumah, belanja bahan makanan, memasak untuk makan siang dan malam, mengasuh anak, dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang lainnya. Sedangkan gambaran aktivitas ibu pekerja (wanita karier) adalah subuh hari harus sudah harus pergi ke tempat kerja jika tempat kerjanya jauh atau jika tempat kerjanya relatif dekat dari rumah ibu berangkat ke tempat kerja di pagi hari. sebelum ke tempat kerja ibu pekerja akan mengantarkan anaknya yang masih kecil ke tempat penitipan anak dan bila sempat mengantar anak yang sudah besar ke tempat sekolah anaknya. Di sini ibu pekerja bekerja dari pagi hari sampai sore hari atau
bahkan baru pulang ke rumah pada malam hari. Jadi wajar jika ibu pekerja tidak dapat sepenuhnya mengerjakan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Solusinya biasanya ibu pekerja memperkerjakan asisten rumah tangga untuk mengerjakan semua tugas-tugas rumah tangga.

Baca Juga :  Kampus Bentuk Satgas Perlindungan Perempuan, Sudah Cukupkah?

Dari uraian di atas, wajar jika ada sebagian orang yang berpendapat bahwa ibu pekerja tidak dapat sepenuhnya melaksanakan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Kehidupan makin modern, peran ibu sekarang lebih dinamis dibandingkan dengan peran ibu zaman dulu. Ada yang bertambah dan ada pula yang berkurang. Ibu yang punya kesibukan, bisa kekurangan waktu untuk memberikan perhatian dan kasih sayang pada keluarganya. Lalu adakah solusi bagi ibu pekerja agar mereka dapat menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Jawabannya ada, yaitu dengan bantuan teknologi informasi yang terdapat di handpone. Banyak aplikasi yang tersedia di handpone yang dapat membantu ibu pekerja dalam memenuhi kewajibannya sebagai ibu rumah tangga, seperti media sosial (WhatsApp dan yang sejenisnya), aplikasi belanja online (shofee, gofood, dan yang sejenisnya), aplikasi taksi online (Gojek, grabb, maxim). Melalui media aplikasi-aplikasi yang ada di smart phone ini lah, ibu pekerja dapat mengerjakan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga dapat ia lakukan. Seperti untuk berkomunikasi dengan suami, anak, keluarga, asisten rumah tangga dapat dilakukan oleh ibu pekerja melalui aplikasi whastApp setiap saat, dengan aplikasi ini ibu pekerja dapat memastikan bahwa semua anggota keluarganya baik-baik saja. Melalui aplikasi ini juga, ibu pekerja bisa berkomunikasi dengan asisten rumah tangga atau baby sister guna memastikan bahwa keperluan semua anggota keluarga sudah terpenuhi. Kemudian pekerjaan menyiapkan makanan untuk anggota keluarga dapat diatasi dengan media aplikasi seperti go food atau grab food yang siap sedia setiap saat mengantarkan berbagai jenis makanan yang dipesan. Kemudian untuk belanja berbagai kebutuhan rumah tangga, ibu pekerja membelinya secara online dengan menggunakan aplikasi shofee yang siap mengantarkan barang yang dibeli sampai di rumah. Kemudian untuk mengantarkan anak pergi sekolah dan tempat-tempat lainnya, ibu pekerja tinggal memesan transfortasi online seperti gojek, grab dan maxim yang siap setiap waktu mengantarkan anggota keluarga yang akan bepergian dengan aman dan nyaman. Kemudian untuk masalah pendidikannya, ibu pekerja mendatangkan guru les ke rumah atau dengan memesankan taksi online bagi anak-anaknya untuk belajar tambahan di tempat les.

Baca Juga :  MUSIBAH

Adanya sebagian ibu jaman sekarang yang bekerja bukanlah tanpa alasan. Seperti kita maklum biaya hidup sekarang ini sangatlah mahal, untuk sebagian suami yang mempunyai penghasilan pas-pasan tentu tidak akan mencukupi guna memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari. Atas dasar inilah yang menjadi alasan mengapa sebagian ibu sekarang ini turut bekerja guna membantu suami guna meningkatkan perekonomian keluargnya. Namun kita tidak menampik kenyataan bahwa banyaknya ibu yang merangkap sebagai wanita karier adalah karena alasan emansipasi wanita. Dan faktanya memang benar, banyak ibu-ibu sekarang yang sukses menjadi wanita karier dengan pendidikan, jabatan dan penghasilan yang lebih tinggi daripada suaminya. Kita tentu tidak dapat melarang ibu sekarang merangkap sebagai wanita karier, asalkan ibu pekerja tetap menghormati dan melayani suaminya dengan baik, serta memberikan perhatian kepada anak-anaknya dengan memberikan kasih sayang yang tulus. Adalah bijak untuk tidak memanjakan anak dengan uang ataupun materi yang berlebih, karena akan berdampak pada sikap dan perilaku anak yang kurang baik. Tentu orang tua terutama ibu tidak menghendaki anak-anaknya menjadi anak yang bermasalah, seperti terlibat kenakalan remaja, mengkonsumsi narkoba, berkelahi, dan tindakan yang merugikan lainnya.

Gambaran ini hanya bentuk umum ibu jaman dulu dan sekarang. Kebutuhan jaman dulu dan sekarang memang berbeda, meski begitu prioritas ibu adalah sama yaitu untuk keluarga dan anak. Apapun kesibukan ibu sebagai wanita karir di masa kini, pastikan ibu punya waktu untuk anak dan suami. Sempatkan memberikan sentuhan perhatian sekalipun itu hanya membuatkan bekal, membantu menyiapkan buku pelajaran anak, menemani anak sebelum berangkat tidur atau menyeterika pakaian kerja suami. Bentuk perhatian kecil semacam ini dan kehadiran ibu di depan keluarga tidak akan pernah bisa ditukar dengan gaji yang Anda terima tiap bulan. Maka lebih mencintai suami dan anak kita.

Setiap usaha, kerja keras, tetes keringat yang dikeluarkan oleh seorang ibu merupakan kehidupan untuk anak-anaknya. Tampanya anak-anaknya tidak bisa seperti sekarang ini, tanpa bimbingan dan nasihatnya anak-anaknya tidak bisa menghadapi masalah dan rintangan di dunia ini. Ibu adalah sumber kekuatan untuk anak-anaknya dan ibu adalah rumah tempat pulang untuk anak-anaknya. Jasa dan pengorbanannya tidak bisa kita balas meskipun itu dengan sekarung emas sekalipun.Namun meskipun begitu, kita harus tetap berbakti kepadanya. Kita semua sebagai anakanya harus bisa membahagiakan dan membuatnya bangga. Sayangi dan cintailah dirinya seperti ia menyayangi dan mencintai kita sebagai anaknya. Selamat Hari Ibu.

Iklan
Iklan