BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Akhirnya, satuan Reskrim Polresta Banjarmasin berhasil meringkus pelaku dugaan pencabulan terhadap siswi SD yang terjadi di wilayah Banjarmasin Utara.
Pelaku berinisial HA alias C diringkus petugas gabungan bersama Tim Macan Rssta dan Resmob Polda Kalsel, Jumat (12/1/2024) sore.
Tertangkapnya HC ketika berada di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah.
Saat dikonfirmasikan, Kasat Reskrim Kompol Thomas Afrian membenarkan telah menangkap pelaku HC.
“Alhamdulillah pelaku sudah kita amankan,” jelas Kasat, Sabtu (13/1/2023) sore.
Dikatakan Thomas, pelaku HC ini di tangkap ketika berada di wilayah Kalimantan Tengah “Pelaku dibekuk saat turun dari perahu diperkiraan akan berpindah,’ ujarnya.
Diungkapkan Thomas, saat ini sudah dilakukan penahanan setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan oleh penyidik PPA satreskrim Polresta Banjarmasin.
Kembali Kasat menjelaskan pelaku berupaya meloloskan diri dari jeratan hukum dengan cara berpindah-pindah tempat usai kejadian.
Dimana, pelaku sempat melarikan diri ke wilayah Kabupaten Banjar, lalu kabu ke Sampit. Kemudian berpindah lagi ke Palangka Raya dan ke wilayah Batubua.
“Pelaku melarikan diri dan selalu berpindah-pindah karena tahu dilaporkan oleh keluarganya ke kantor Polisi,” ujar Kasat.
Hal ini karena pelaku mengetahui hukuman pencabulan terhadap anak dibawah umur akan berat dan berpindah-pindah tempat pelarian karena takut diketahui persembunyiannya oleh polisi.
Untuk diketahui, dugaan pencabulan terhadap siswi sekolah dasar ini terjadi pada bulan Mei 2023.
Terkait adanya dugaan pencabulan, orang tua korban sudah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.
Menurut D (30), orang tua korban peristiwa yang dialami putrinya pada tahun 2023 tepatnya bulan Mei.
Terkait dugaan persetubuhan yang di alami sang anak sendiri berawal ia yang kebingungan lantaran korban tak kunjung pulang ke rumah setelah jam pelajaran sekolah selesai.
Mengetahui korban tak pulang, ia pun berinisiatif untuk menyambangi sekolah anaknya.
Namun ia tetap tidak bertemu korban dan menanyakan keberadaan anak kepada pihak sekolah tersebut.
“Saya diminta untuk menanyakan ke teman sekolahnya yang lain,” jelas D, Minggu (7/1/2023).
Setelah beberapa jam lamanya, salah satu warga yang mengatakan kalau melihat korban sedang menangis.
Mengetahui hal tersebut sang ibu pun langsung pergi ke lokasi dan menghampiri korban yang sedang menangis.
“Melihat anak saya menangis, ia pun menanyakan hal tersebut dan anakku menceritakan apa yang di alaminya,” tuturnya.
Mendengar cerita sang putri, kalau menjadi korban dugaan persetubuhan pria paruh bayah ini membuatnya terkejut.
Tanpa pikir panjang, D langsung mendatangi pria paruh bayah berinisal C dan mempertanyakan kenapa melakukan hal tercela kepada anaknya yang masih dibawah umur.
“Pelaku mengatakan tidak sengaja melakukannya karena khilaf,” ujarnya
Tak terima, D pun pulang ke rumahnya dan melaporkan kejadian yang menimpa anaknya itu ke suaminya.
Pada saat itu, ia pun melaporkan kejadian yang di alami sang putri ke pihak kepolisian.(Yul/KPO-3)