Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan
Banjarmasin

Hasnuryadi Sulaiman Ingin Sejarah dan Pengembangan Desa Wisata Religi di Kalsel Maju dan Berkembang

×

Hasnuryadi Sulaiman Ingin Sejarah dan Pengembangan Desa Wisata Religi di Kalsel Maju dan Berkembang

Sebarkan artikel ini
IMG 20240318 WA0036 e1710769122819

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com –
Komisi X DPR RI bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf/Baparekraf RI), melaksanakan program kemitraan dengan mengadakan “Forum Penguatan Jejaring Tata Kelola Desa Wisata Berbasis Religi di Provinsi Kalimantan Selatan” di sebuah hotel di Jalan A Yani, kilometer 6 Banjarmasin, Senin (18/3/2024).

Kegiatan Bimtek dilaksanakan oleh Direktur Pengembangan Destinasi II, Bambang Cahyo Murdoko dan dibuka secara resmi oleh anggota Komisi X DPR RI, Hasnuryadi Sulaiman. Kegiatan ini dihadiri oleh para pengelola tempat wisata religi di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan silaturahmi dan buka puasa bersama.

Iklan

Dalam kesempatan itu, Hasnuryadi Sulaiman memaparkan, bahwa Negara Indonesia memiliki banyak keanekaragaman budaya dan kepercayaan serta memiliki banyak sekali destinasi wisata religi yang menarik untuk dikunjungi.

“Salah satu yang paling populer adalah Desa Wisata Religi, di mana pengunjung dapat merasakan kedamaian dan keindahan spiritual di tengah kesibukan kehidupan modern,” ujar Bang Hasnur, sapaan akrabnya.

Dijelaskannya, Desa Wisata Religi merupakan tempat yang ideal bagi mereka yang ingin mendapatkan pengalaman unik dalam mempelajari budaya, tradisi, dan nilai nilai spiritual yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Menurut Bang Hasnur, masyarakat Kalsel terkenal akan sifat religius. Mereka tumbuh berbalut adat-istiadat yang kental akan spiritualitas. Sehingga membuat kebudayaannya sarat akan nilai-nilai Islami.

Adat-istiadat ini lambat laun semakin berkembang sehingga akan menjadi daya tarik dan membuat banyak wisatawan ingin berkunjung ke berbagai objek, terutama wisata religi yang ada di Kalimantan Selatan.

“Seperti Makam Abah Guru Sekumpul atau KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani yang dinyatakan sudah mendunia, apalagi saat gelar haul beliau, itu jutaan orang hadir,” ujarnya.

Baca Juga :  Anggota DPRD Banjarmasin Siap Laksanakan Reses Perdana

Selain itu, ada juga makam Sultan Banjar pertama, yakni Sultan Suriansyah dan masjid bersejarahnya di Banjarmasin. Kemudian, ada makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari di Kabupaten Banjar, makam Guru KH. Ahmad Zuhdiannor, serta banyak lagi makam ulama-ulama lainnya yang tersebar di kabupaten/kota se-Kalsel.

Dan yang cukup membanggakan serta patut di syukuri, kata Bang Hasnur, baru-baru ini, telah diberikan apresiasi berupa nominasi Desa Wisata Religi Nasional kepada Kubah Basirih, Habib Hamid bin Abbas Bahasyim oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

“Selain itu, juga ada upacara budaya, Baayaun Maulid yang dilaksanakan bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW,” sebutnya.

Tradisi Baayun Maulid itu, lanjut Bang Hasnur, diyakini masyarakat lokal sebagai wujud syukur atas pertumbuhan anak anak bayi yang bertepatan dengan acara Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.

Pada bagian lain, Bang Hasnur menambahkan, untuk pengembangan pariwisata di daerah juga membutuhkan ekonomi kreatif sebagai bagian terpenting yang tidak terpisahkan di dalam pengembangan potensi wisata.

“Kepariwisataan dan ekonomi kreatif merupakan dua sisi yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lain, karena kegiatan pariwisata selalu terkait dengan apa yang dapat dibelanjakan di daerah wisatawan,” ucapnya.

Oleh karena itu penyediaan karya sebagai produk khas daerah wisata sangat dibutuhkan untuk memperkuat pariwisata.

Anggota Komisi X DPR RI dari fraksi partai Golkar ini juga menyampaikan, bahwa ada lima pilar yang menjadi spirit dalam rangka upaya bersama untuk meningkatkan kontribusi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terhadap ketahanan ekonomi nasional.

“Di antaranya adalah produk ekonomi kreatif pemasaran, kemudian industri dan pengembangan sumber daya manusia, pengembangan destinasi pariwisata ekonomi kreatif,” ungkapnya.

Bang Hasnur melanjutkan, pengembangan produk dan jasa kreatif merupakan salah satu cara ekonomi kreatif dapat meningkatkan potensi daerah wisata..Bahkan dengan adanya ekonomi kreatif, daerah wisata dapat mengembangkan produk produk kreatif yang unik dan berbeda untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.

Baca Juga :  Buah Kesuksesan SPBE, Banjarmasin Diganjar Penghargaan GM-DTGI

“Ini yang kemudian menjadi sangat penting bagaimana kita memperkuat para pelaku ekonomi kreatif supaya mendukung pariwisata di Provinsi Kalimantan Selatan,” imbuhnya.

Apalagi, Kalimantan Selatan memiliki banyak potensi wisata, maka memperkuat pengembangan wisata itu diperlukan adanya peran para pelaku ekonomi kreatif ini supaya pariwisata daerah berkembang.

Implementasi pariwisata yang berkualitas yang berbasis ekonomi kreatif maupun pertumbuhan nilai ekonomi kreatif diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi Nasional pada umumnya dan Provinsi Kalimantan Selatan khususnya.

“Oleh karena itu, saya selaku Anggota DPR RI berkomitmen akan terus berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatrif Republik Indonesia untuk menurunkan program strategis dalam rangka
penguatan sumber daya manusia demi mendukung pariwisata di Kalimantan Selatan,” tandasnya.

Putra keempat dari mendiang tokoh banua, almarhum H Abdussamad Sulaiman HB dan almarhumah Hj Nurhayati ini juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, karena telah merancang dan mempersiapkan Program Desa Wisata Religi tersebut.

“Khususnya di Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Semoga melalui kegiatan ini, sejarah dan pengembangan desa wisata religi
yang tersimpan di masyarakat Kalimantan Selatan bisa terus maju dan
berkembang,” harap Bang Hasnur.

“Dari sini, ekonomi masyarakat juga tentunya bisa bergeliat dan terus meningkat, sehingga kedepannya akan banyak ekonomi kreatif yang lahir di banua kita tercinta ini,” tambahnya.

Dalam kegiatan ini juga ada pemaparan materi tentang strategi dan kebijakan sektor pariwisata dan ekonomi di Provinsi Kalsel. Kemudian materi arah kebijakan pengembangan Pariwisata di Kalimantan Selatan. Oleh Kepala dinas pariwisata provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Syarifuddin melalui sekretarisnya Dr. Tanwiriah.

Penguatan sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif dan jejaring pemasaran desa wisata berbasis religi yang disampaikan oleh Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPARI) Pranoto Hadi Prayitno.

Baca Juga :  Guru Sani Sampaikan Kemuliaan Rasulullah SAW

Terakhir, pemaparan materi tentang Penguatan Jejaring tata kelola ekonomi kreatif di desa wisata berbasis religi oleh Dr Mahmud Yusuf selaku Dewan Pakar Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAF). (Opq/KPO-1)

Iklan
Space Iklan
Iklan
Ucapan