Banjarbaru, KP – Sudah menjadi kebiasaan masyarakat di Indonesia khususnya di Banua, setiap mendekati bulan Ramadhan selalu melakukan ziarah ke makam orangtua atau sanak keluarga lainnya. Selain untuk membersihkan makam juga mengirimkan doa.
Momentum tersebut menjadi berkah tersendiri bagi pedagang bunga yang menjual rangkaian maupun bunga curah bagi peziarah yang ingin menabur bunga di makam.
“Lumayan lah penjualan meningkat. Sudah mulai banyak peziarah yang datang, apalagi bulan Ramadhan tinggal beberapa hari lagi,” ungkap Ikhsan, salah seorang pedagang di kawasan TPU Karang Paci, Liang Anggang, Banjarbaru, Selasa (5/3/2024).
Ikhsan mengatakan, dibandingkan hari-hari biasa, penjualannya meningkat berkali-kali lipat setiap menjelang bulan puasa, termasuk Ramadhan 1445 H / 2024 M kali ini.
“Alhamdulillah, untungnya bisa dikumpulkan buat persiapan menghadapi bulan puasa dan menyambut lebaran nanti,” ucap Ikhsan yang berjualan mulai pukul 8 pagi hingga pukul 5 sore.
Menurutnya, bunga tabur yang dijual biasanya terdiri dari bunga kenanga, mawar dan melati. Dan kebanyakan dipasok dari daerah Bincau, Martapura, Kabupaten Banjar.
“Satu kantong bunga tabur dijual seharga Rp5 ribu dan Rp10 ribu untuk isi yang lebih banyak. Peziarah bisa memilih mau yang mana. Ada juga bunga yang barenteng untuk ditaruh di batu nisan, harganya juga Rp10 ribu,” jelasnya.
Hal serupa dituturkan Fatimah, pedagang bunga lainnya. Menurutnya, peziarah yang datang ke pemakaman akan semakin ramai saat akhir pekan.
“Kalau hari biasa kan waktunya kerja. Jadi banyak yang berziarah pada hari Sabtu-Minggu,” katanya.
Ia memperkirakan, 1-2 hari sebelum Ramadhan akan semakin banyak warga yang datang untuk berziarah.
“Hari Minggu depan mungkin puncaknya. Soalnya hari Senin atau Selasa kan sudah mulai puasa,” tambahnya.
Sementara itu, Abi, salah seorang peziarah di TPU Karang Paci, mengatakan dirinya bersama keluarga memang selalu berziarah jelang bulan Ramadhan.
“Iya, sudah seperti jadi tradisi bagi kami sekeluarga untuk ziarah sebelum memasuki bulan Ramadhan. Di sini ada makam kakek dan ayah. Kami datang untuk bersihkan makam yang biasa banyak ditumbuhi rumput liar. Selain itu, kami juga membeli bunga tabur dan barenteng untuk ditaruh di makam,” imbuhnya. (Opq/K-1)
