Martapura, KP – Pencalonan Hj. Raudatul Jannah Sahbirin atau Acil Odah yang tak lain istri Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor, semakin nyating bunyinya.
Acil Odah hampir dipastikan bakal turun pada kontestasi pemilihan Gubernur Kalsel, November 2024 mendatang.
Tinggal memastikan dukungan partai politik, maka Acil Odah bakal menjadi salah satu calon kepala daerag. Sebelumnya pencalonan Acil Odah dikemukakan penceramah, Gus Miftah.
Kali ini pernyataan itu datang langsung dari sang suami, Sahbirin Noor atau Paman Birin. Dengan lugas Paman Birin menyebut Acil Odah calon gubernur berikutnya.
“Ulun malam hari ini tentu saja mengucapkan terima kasih dan penghargaan bagi kita semua. Seyogyanya berhadir juga bini Paman Birin, tau lah bini Paman Birin, namanya siapa? Acil Odah,” ujar Paman Birin saat memberikan sambutan pada kegiatan keagamaan di Kiram, Kabupaten Banjar, pada Senin (25/3) malam.
Pada kesempatan itu Paman Birin menyebut dan mengemukakan harapan Acil Odah akan menjadi suksesi dirinya memimpin Pemprov Kalsel. Bahkan, ia juga mengklaim pencalonan Acil Odah sudah mendapatkan restu dari para alim ulama.
“Acil Odah Insyaallah jadi gubernur, insyaallah doanya satu aja seperti doa ulun mau jadi gubernur kemarin.
Ya Allah ya Rab kalau ulun dijadikan gubernur bermanfaat buat orang banyak jadikan, bila tidak bermanfaat jangan dijadikan.
Sama aja doanya dan ibu ini sudah mendapar restu para alim ulama kita. Mudah-mudahan tolong doa,” harapnya.
Sebelumnya Partai Golkar Kalsel merilis nama-nama bakal calon kepala daerah, utamanya calon gubernur.
Hj. Raudatul Jannah atau biasa disapa Acil Odah, menempati posisi tertinggi berdasarkan survei internal partai.
Selain Acil Odah, beberapa nama juga dilakukan survei. Nama-nama tersebut H Supian HK, Sulaiman Umar, Hasrnuryadi Sulaiman dan Bambang Hery Purnama, Ahmadi Noor Supit, Rikwanto, dan Sutarto Hadi mantan Rektor ULM.
Sekretaris DPD Partai Golkar Kalsel, H. Supian HK, mempersilahkan partai lain menitipkan calon wakil gubernur untuk berkoalisi dengan Golkar.
Ia memastikan Golkar mengusung calon sendiri.
“Nama-nama hasil survei itu sudah diserahkan kepada DPP Partai Golkar, jadi tidak ada intervesi dari pusat, setelah hasil survei muncul akan ditanyakan lagi apakah sudah siap maju Pilkada,” tambahnya.(mns/K-2)