Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Upaya Pencegahan Korupsi Pimpinan SKPD PemprovDibuka Paman Birin dan Arahan KPK RI

×

Upaya Pencegahan Korupsi Pimpinan SKPD PemprovDibuka Paman Birin dan Arahan KPK RI

Sebarkan artikel ini
1 4 klm gabung pamanKontrak Pemprov 5 dibuka Paman Birin upaya pencegahan korupsi dipimpinan SKPD arahan dari KPK RI
KOORDINASI Koordinasi dan pertemuan dalam rangka pencegahan dan pemberantasan korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi tahun 2024, pada Senin (4/3). (adv)

SEBAGAI upaya pencegahan dan pemberantasan terjadinya praktek tindak pidana korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalsel.

Para pimpinan SKPD diberi pemahaman dan arahan oleh Ketua Satgas Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) Wilayah III-1 KPK RI, Maruli Tua Manurung dan tim.

Baca Koran

Penyampaian materi diberikan pada acara Koordinasi dan Pertemuan Dalam Rangka Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Lingkungan Pemerintah Provinsi ini tahun 2024, Senin (4/3) di Banjarbaru.

Kegiatan dibuka Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Sekretaris Daerah Provinsi, Roy Rizali Anwar sekaligus menyampaikan sambutannya.

Dalam penjelasannya, Maruli menyebutkan ada dua jenis korupsi yakni petty corruption (korupsi skala kecil) dan grand corruption (korupsi kelas kakap)

Petty corruption merupakan bentuk penyalahgunaan wewenang berupa pungutan liar yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang berkaitan dengan jabatan pegawai negeri tersebut ataupun tidak.

Sedangkan grand corruption merupakan korupsi dengan nilai kerugian negara yang fantastis, miliaran hingga triliunan rupiah.

Arahan yang disampaikan kali ini belum kenaan dengan korupsi kelas kecil yang berpotensi terjadi di lingkup pemerintah daerah.

Diingatkan, pada Dinas Sosial, bisa terjadi praktek korupsi terkait dana bantuan bencana alam dan sosial, rekomendasi panti asuhan, surat izin operasional dan tanda daftar untuk panti dan lainnya.

Begitu juga di Dinas Kesehatan dan RSUD Pelayanan di semua layanan kesehatan, Puskesmas, Pustu, RSUD oleh dokter, perawat, petugas farmasi, aoptek, lab, admin dan seluruh nakes.

Begitu juga di Dinas Pendidikan, bisa berupa bantuan untuk guru, pengadaan seragam sekolah, hingga hadiah dapat pembagian raport siswa.

Di Biro Pemerintahan diminta hati-hati dengan pengurusan surat permohonan keramaian, lapor menginap 1 x 24 jam RW5, pengurusan KTP, dan KK kepada petugas Kantor Camat.

“Jadi koordinasi dengan dinas kabupaten kota, buat edaran agar tidak ada pungutan,” pesan Maruli.

Baca Juga :  Tersedia 5000 Dosis, Bulan Depan Siswa SD di Banjarmasin Bakal Terima Vaksin DBD

Tak terkecuali di Dinas Perhubungan, Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, dan Dinas Ketenagakerjaan.

Disebutkan item-item yang berpotensi terjadi pungutan atau pretty corruption ini.

“Korupsi tidak hanya merugikan keuangan daerah, tapi juga keuangan masyarakat,” ujar Maruli.

Sementara itu, Paman Birin berharap, koordinasi dapat menjadi salah satu bagian upaya bersama, dalam menyukseskan agenda pencegahan dan pemberantasan korupsi di negara.

Sehingga apa yang menjadi harapan maupun tujuan bangsa, dapat terwujud. berbagai pembangunan berjalan lancar, kesejahteraan masyarakat meningkat, serta tidak ada penyimpangan, kesalahan administrasi, dan lain sebagainya, yang dapat memicu terjadinya tindak pidana korupsi.

Disampaikan bahwa Pemprov Kalsel, terus berkomitmen melakukan upaya pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi.

Pemprov Kalsel terus berupaya untuk melakukan penguatan akuntabilitas

kinerja pemerintah daerah dan kinerja pelayanan publik.

Penguatan implementasi reformasi birokrasi, pembangunan zona integritas secara berkelanjutan, penguatan kapabilitas APIP, meningkatkan pemenuhan indikator MCP (monitoring center for prevention) dan SPI (survei penilaian integritas).

“Kita bersyukur, upaya-upaya tersebut dapat membuahkan hasil yang membanggakan, dengan keberhasilan meraih berbagai capaian ataupun peningkatan penilaian.

Seperti nilai SAKIP terus meningkat dengan predikat “A” selama 2 tahun berturut turut.

Peningkatan kualitas pelayanan publik, dari kualitas sedang menjadi kualitas tinggi di tahun 2023, dengan nilai 85,77

dan berada di zona hijau dengan kategori ”B”. Terus meningkatnya indeks pelayanan publik, yang hingga kini berada pada kategori ”A” atau sangat baik,” ungkap Paman Birin.

Disebutkan lagi, dari segi reformasi

birokrasi, juga mengalami peningkatan, dari predikat ”B” pada tahun 2022 menjadi ”BB” pada tahun 2023, serta

berhasil penghargaan meraih implementasi reformasi birokrasi terbaik.

Capaian atau keberhasilan yang diraih selama ini, dijadikan sebagai penyemangat sekaligus pengingat, bahwa kita harus terus konsisten dan terus berupaya untuk mempertahankan

Baca Juga :  Pertunjukan Kemampuan Robot K9 Deteksi Bahan Peledak Meriahkan HUT ke-79 Bhayangkara

dan meningkatkan kinerja.

Karena berbagai indikator bisa saja berubah atau meningkat, seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman.

Seperti terus berupaya meningkatkan pembangunan zona integritas, terutama pada satuan kerja yang langsung bersentuhan dengan pelayanan masyarakat.

Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan secara terus dan berkelanjutan, agar jumlah satuan kerja yang menerima predikat WBK (wilayah bebas korupsi), dapat ditingkatkan serta satuan kerja yang telah menerima predikat WBK

dapat ditingkatkan untuk meraih predikat WBBM (wilayah birokrasi bersih dan melayani).

Upaya selanjutnya yang perlu dilakukan adalah penguatan kapabilitas APIP. Dengan penguatan ini, diharapkan tugas APIP tidak saja menemukan adanya kesalahan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, dan merekomendasikan perbaikan (early warning system), namun mendorong peningkatan fungsinya sebagai mitra strategis seluruh SKPD.

Sehingga APIP dapat bergerak dengan lebih leluasa, dalam pencegahan korupsi di lingkungan pemerintah daerah. Sehingga setiap potensi kesalahan dapat dicegah, sebelum benar-benar terjadi dan ditemukan oleh aparat pemeriksa eksternal.

Selanjutnya, sebagai instrumen pencegahan korupsi, Paman Birin sangat mengapresiasi program MCP KPK.

Karena itu, pihaknya berkomitmen untuk memenuhi setiap indikator dan sub indikator yang telah ditetapkan setiap tahunnya.

Demikian pula dengan nilai survei penilaian integritas (SPI).

Sebagai tindak lanjut, telah meminta seluruh jajaran untuk merapatkan barisan, bekerja lebih keras lagi, sehingga tahun depan, nilai survei penilaian integritas naik secara signifikan.

Paman Birin selanjutnya mengajak semua pihak terkait, agar terus memperkuat

komitmen, dalam mencegah korupsi.

“Mari terus kita bangun budaya anti korupsi, dalam tata kelola pemerintahan. Besar harapan saya, semoga melalui kegiatan ini, dapat meningkatkan pengetahun, komitmen, integritas kinerja dan kita, dalam membangun banua, dengan sistem tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel dan bersih,” ujarnya. (adv/K-2)

Iklan
Iklan