BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar sosialisasi budaya baca dan literasi dengan Tema “Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Potensi Lokal yang dilaksanakan Aula Dispersip Kalsel di Banjarmasin, Kamis (16/5/2024).
Ada pun nara sumber dalam sosialisasi itu mantan Kepala Perpustakaan Nasional Drs Muhammad Syarif Bando, MM dan penulis Banua, Randu Alamsyah.
Nara sumber Syarif Bando berbagi bagaimana cara menulis yang baik pemula serta teknik membaca yang cepat.
“Disini momentumnya kita bersama-sama memulai dengan membicara tentang bagaimana teman-teman di Kalsel, khususnya di Banjarmasin untuk memprakarsai tentang mulai menulis dengan melatih para pemula dan menulis tentang apa yang paling dekat kita seperti sumber daya alam, kebudayaan, kearifan,” ujarnya.
Ini, lanjut dia, menjadi modal yang sangat potensial yang akhirnya menanamkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Ditambahkan Syarif, ternyata Kalsel sebuah provinsi sangat kaya dengan SDA, kearifan lokal dan kebijakan yang berkembang dari religius keagamaan maupun tatanan sosial masyarakat Kalsel yang sudah menjadi referensi secara nasional bahkan dikawasan ASEAN.
“Selain itu, tentu tidak ada lagi yang mempelajari tentang perjalanan sejarah Kalsel, kecuali anak cucu kita,” ucap Pustakawan Ahli Utama ini.
Tadi disebutkan tenyata sebelum abad ketiga sudah ada kerajaan yang namanya Kerajaan Nan Sarunai dari Suku Dayak, Kerajaan Negara Daha hingga Kerajaan Banjar.
Dikesempatan itu, Syarif juga berbagi tiips menjadi penulis yang baik yakni membaca, berlatih menulis mengasah keterampilan menulis dan terus belajar.
Selain itu dia menguraikan
kecepatan membaca 500 kata per menit daya serap 70 persen kategori sangat rendah. Lalu, 800 kata per menit daya serap 80 persen kategori sedang 1.000 kata per menit daya serap 90 persen kategori tinggi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel, Hj Nurlianie Dadie mengatakan kegiatan ini sebagai upaya pihaknya dalam rangka memperingati hari buku nasional jatuh tanggal 17.
“Kebetulan pak Muhammad Syarif Bando ada waktu jadi kita adakan sekaligus dengan mengundang juga Randu, penulis lokal,” tegasnya.
Ditambahkan Bunda Nunung, panggilan akrabnya, dengan mengundanf mengundang Syarif, mengingat ada pengalaman dan ilmu yang beliau miliki selama menjadi Kepala Perpustakaan Nasional yang baru saja berakhir pada November 2023.
“Jadi sekarang menjadi pustakawan ahli utama. Jadi kita sangat perlu menggali ilmu dan pengalaman beliau bagaimana caranya menumbuh kembangkan minat tulis di Banua,” ucapnya.
Bunda Nunung juga mengungkapkan tema yang diangkat Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Potensi Lokal, supaya bisa memanfaatkan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat di daerah ini dan jangan hanya dinikmati orang luar.
“Harapan kami dengan adanya kegiatan ini selalu terpromosinya minat baca dan menulis serta perpustakaan yang ada di Kalsel,” pungkasnya. (ful/KPO-3)