BANJARBARU, Kalimantanpost.com- Kebun tomat milik warga Desa Merah Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan mengalami serangan penyakit bercak, yang berdampak pada bintik-bintik hitam dan putih pada batang dan daun tomat dan mengganggu pertumbuhan tanaman tersebut.
Berbagai upaya penanganan sudah dilakukan para petani, namun masih mengalami kendala. Salah satu petani tomat, Risman, mengatakan jika dirinya sudah melakukan penyemprotan setiap empat hari sekali, namun tanamannya belum sembuh total.
“Biasanya kami panen sampai 70 kg, namun karena terkena penyakit ini hanya menghasilkan sekitar 55 kg saja,” ujarnya Risman, Jumat.
Ditambahkan warga Desa Merah ini, biasanya tanaman romat ini disemprot setiap empat hari sekali, itupun juga tidak bisa sembuh total. Hanya mengurangi bercak yang ada di batang dan daun tanaman, dengan harga jual Rp 20.000 per kilo” ungkap Risman, warga Desa Merah, Sabtu (4/5/2024).
Sementara itu, Plt Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Balangan, Mukhlis, mengatakan pihaknya terus mengupayakan pengobatan yang efektif untuk penyakit tanaman tersebut, seperti obat-obatan dan pupuk kepada petani.
“Pemerintah daerah memiliki program untuk memberikan bantuan pupuk dan obat- obatan untuk para petani, baik petani padi maupun tanaman hortikultura. Penyerahan bantuan diberikan kepada petani melalui kelompok tani,” katanya.
Sehingga dengan bantuan yang diberikan, bisa membantu petani Desa Merah mampu mengatasi serangan penyakit pada Kebun Tomat dan mendukung pertumbuhan tanaman agar menghasilkan panen secara maksimal. (ADV/Dev/KPO-3)