BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Isak tangis terdengar dari suara Abdi, siswa kelas XII Teknik Permesinan di kaki ibundanya, Noor Hidayah di acara bakti sujud dan perpisahan SMK YPT Banjarmasin yang berlangsung di Himalaya Ball Room HBI Banjarmasin, Sabtu (25/5/2024).
Apalagi selama bakti sujud diiringi muhasabah dipimpin
ustadz fitriani SAg, MPd menambah syahdu hingga 93 siswa dan siswi serta orangtuanya yang mengikuti prosesi bakti sujud meneteskan air mata.
Usai bhakti sujud dilanjutkan prosesi kelulusan yang dipimpin Kepala SMK YPT Banjarmasin Dra Fatimah Adam MPd, Ketua Yayasan Zulkhair, SPsi serta wali kelas masing-masing.
Hadir di acara bakti sujud dan perpisahan tersebut mantan Kepala SMK YPT Banjarmasin, perwakilan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel serta salah satu pendiri SMK YPT Drs H Muhammad Amin MT serta pengawas SMK Syailani SPd, MPd.
Kepala Kepala SMK YPT Banjarmasin Dra Fatimah Adam MPd mengatakan dari 95 siswa yang mengikuti ujian, ada dua orang yang tertinggal.
‘”Kami sebenarnya ingin lulus 100 persen. Namun, kami tidak bisa meluluskan semuanya bukan karena sengaja, tapi ada prosedur yang tidak bisa ditolong lagi. Ada siswa itu keluar daerah dan sudah sudah diperingatkan tak boleh tapi tetap berangkat. Saat jadwal pelaksanaan ujian tidak berada di tempat dan ditunggu sampai akhir ketika mau kelulusan hingga remedial mereka tak ada,” ujarnya.
Karena tak memenuhi kriteria, pihak sekolah pun membuat keputusan tak meluluskan keduanya.
“Dua orang yang tertinggal ini kita bantu apakah mau mengikuti ujian paket C atau mengulang kembali,” ujarnya.
Fatimah juga mengungkapkan SMK YPT tahun ini bisa kembali melaksanakan bakti sujud dan perpisahan di HBI. “Artinya sesuatu bagi kami bisa melaksanakan di luar sekolah, di sebuah tempat yang layak untuk mengumpulkan orangtua dan anak,” ucapnya.
Tak hanya sekedar perpisahan dan bakti sujud, panitia juga mengemas dengan pameran produksi hasil siswa sendiri yang sebagian dipajang dipintu masuk acara.
Ditambahkan Fatimah, para alumni SMK YPT cukup banyak terserap di dunia industri mau perusahaan.
“Belum lulus saja sudah diterima. Artinya lulusan kami kalau sudah magang itu mereka sudah terampil dibidangnya. makanya diberi sertifikat kompeten,” ucapnya.
Dijelaskannya, di semester empat saja sudah ada perusahaan yang minta, sehingga sekolah melakukan MoU dengan beberapa industri atau perusahaan.
“Perusahaan nyaman juga memilih pekerja yang sudah dilihat magangnya. Kami membagi jurusan ke tempat magang yang pas dan tidak asal taruh,” tegasnya.
Fatimah juga berharap, siswa yang sudah bekerja tetap melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi.
“Sekarang tidak hanya sekedar ijazah SMK, tapi bisa kuliah supaya SDM nya lebih berwawasan, potensi lagi dan mereka paham apa yang mereka lakukan di dunia kerja.
Itu memerlukan SDM yang lebih lagi bukan hanya terampil tapi memerlukan kiat-kiat dan inovasi lainnya,” tegasnya.
Sementara itu jumlah siswa di SMK YPT Banjarmasin jumlah
297 orang dengan rincian siswa X 75 orang dan kelas XI ada 110 XI.
“Kami berharap penerimaan PPDB tahun itu minimal sama kelulusan yaitu sekitar 100 orang, karena daya tampung ada dan gurunya potensi.
Dijelaskannya, SMK YPT merupakan sekolah swasta yang hampir setara dengan SMK Negeri dengan guru berkualitas dan fasilitas praktek cukup lengkap.
Di SMK YPT juga ada enam jurusan yakni Multi Media, Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM), Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) dan Teknik Permesinan
“Siswa paling banyak di tempat kami jurusan TKRO dan Teknik Permesinan hampirvtiap tahun hampir satu kelas,” ujarnya.
Sebenarnya orang banyak tidak tahu ada jurusan listrik padahal mereka punya bengkel listrik yang besar dibantu. Jurga ada jurusan TKJ dan paling minim Multi Media. “Padahal multi media diakui di Kalsel peralatannya paling lengkap ditempat kami,” ujarnya.
Ketua Yayasan SMK YPT Banjarmasin Zulkhair menambahkan di dunia kerja bukan kepintaran saja yang dicari tapi, perusahaan merasa aman dengan beradaan karyawan di tempatnys bekerja.
“Kami minta para siswa yang lulus supaya di tempat kerja nanti bisa membawa nilai positif dan keuntungan di perusahaan kerja,” pesannya.
Menurut Zulkhair, didunia kerja dibutuhkan karakter dengan akhlak dan akidah yang baik.
Sementara itu, Pembina/Penasehat Pengurus Yayasan Pelita Edu Teknika Banjarmasin SMK YPT Drs H Muhammad Amin MT menambahkan sejak berdiri tahun 1999 hingga 2024, sudah banyak perubahan.
“Dulunya belum punya gedung sendiri, sekarang punya gedung sendiri. Perubahan itu suatu kemajuan..Jumlah guru semakin banyak dan lengkap,” ujarnya.
Ditambahkan Amin yang merupakan pendiri awal tahun 1999 bersama 14 orang lainnya, memang ada beberapa kendala dihadapi SMK YPTbdiantaranya semakin berkurangnya jumlah siswa.
“Mungkin sekarang ini jumlah sekolah kejuruan semakin banyak, sehingga yang tadinya dari siswa Hulu Sungai atau Kalteng dan rata-rata sekolah di daerah masing-masing,” tandasnya.
Sebenarnya, lanjut Amin, dari segi fasilitas dan prasarana sudah dapat bantuan dari Kemendikbud maupun Dinas Dinas Pendidikan Provinsi, sehingga SMK YPT untuk bahan dan mesin praktek itu relatoh sudah jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. (ful/KPO-3)