Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan
HEADLINE

Berjatuhan Korban Kecubung

×

Berjatuhan Korban Kecubung

Sebarkan artikel ini
a1 1
Iklan

Polda Bawa Barang Bukti ke Lab forensik

Saat datang kondisi pasien dalam keadaan gelisah

Iklan

BANJARMASIN, KP – Pasca korban daun dan buah ecubung yang berjatuhan, hingga ada meningal dunia, pihak Polda Kalsel turun menindaklajuti.

Dalam beberapa hari ini, puluhan orang dilarikan dan dirawat ke RSJ (Rumah Sakit Sambang Lihum) dan pula ada dibawa IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSUD Ulin Banjarmasin, dan dari semua tiga di kabarkan meninggal dunia.

Dimana fenomona mengkonsumsi buah kecubung saat ini cukup meresahkan di Kalsel dan videonya viral beredar.

Konsumsi buah kecubung ini yang cukup viral memberikan efek halusiansi yang tak jarang memakan korban.

Dari data yang diperoleh, dalam sepekan ada tiga orang yang meninggal dunia usai mengkonsumsi buah kecubung, termasuk baru-baru dialami warga Banjarmasin Timur.

Sebelumnya beberapa korban diantaranya seorang perempuan sempat mengeluarkan buih dari mulutnya dievakuasi ke IGD RSUD Ulin karena berhalunasi dampak mabuk kecubung terjadi di Jalan Simpang Anem.

Sebelumnya ada seorang pria menceburkan diri di Sungai Martapura, diJalan A Yani km 1 Banjarmasin, pada Minggu (7/7) malam.

Untuk wilayah timur ada dicurigai pengedarnya, dan jadi pembicaraan satu korban meninggal dunia.

Kemudian atas perintah Kapolsek  AKP Syuaib Abdullah, Kanit Reskrim Ipda Partogi Hutahaean, langsung ke lokasi, belum temukan pengedarnya serta terus dilacak.

Sisi lain, Direktur RSJ Sambang Lihum dr Yuddy Riswandhy Noora sebutkan bahwa kasus intoksikasi kecubung sudah berlangsung sekitar lima hari dari Jumat.

“Ya dari Jumat hingga saat ini, jadi memang dari jumlah yang datang itu semakin hari mengalami peningkatan,” jelasnya.

Dimana, terhitung dari Jumat (5/7) pasien yang masuk ke RSJ Sabang Lihum sebanyak 7 orang sedangkan pada Sabtu (6/7) sebanyak 5 orang.

Baca Juga :  Minggu Malam Prabowo Mengumumkan Kabinet Pemerintahannya

“Ternyata Minggu (7/7) naik lagi 7 orang dan terakhir hingga pagi Senin jumlahnya 9 orang,” ujarnya.

Dari 28 orang yang menjalani perawatan terdiri dari 3 orang perempuan dan 25 orang laki laki serta dua orang meninggal dunia.

“Ini akibat kondisi karena menekan pusat napas efek intoksikasi dan ada dua orang berjenis kelamin pria meninggal dunia,” tambahnya.

Pasien yang ditangani rumah sakit tersebut berasal dari beberapa kabupaten kota se Kalsel.

“Pasien berasal dari Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kabupaten Barito Kuala (Batola) hingga Kabupaten Kotabaru,” sebutnya.

Dengan membludaknya pasien kecubung di RS Sambang Lihum, Yuddy menyebut, ruang perawatan detoks sudah penuh dan pihaknya menggunakan ruangan lain untuk menampung pasien mabuk kecubung.

“Hal ini pertama kalinya kita menangani pasien mabuk kecubung yang cukup banyak dalam waktu berdekatan.

Kita juga sudah menghubungi rumah sakit sekitar kalau memang perlu kegawatan pasien,” pungkasnya.

Sementara itu, Psikiater Konsultan Adiksi RS Sambang Lihum, dr. Firdaus Yamani, menambah pasien pemakai kecubung terus berdatangan.

Saat datang kondisi pasien dalam keadaan gelisah.

“Penanganan kami beri suntikan agar mereka lebih tenang.

Selain itu juga pasien diberikan obat diuretik biar sering kencing, sehingga bisa cepat keluar zat-zat kecubung itu lewat kencing,” jelasnya.

Tindaklanjuti

Terpisah Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi, menyatakan Direktorat Resnarkoba Polda Kalsel telah menindaklanjuti kasus ini dengan serius.

Polda Kalsel merespons cepat video viral yang beredar di media sosial terkait penggunaan kecubung serta obat zinet oleh empat orang warga sehingga membuat mabuk.

Dalam video tersebut, terlihat jelas para pelaku mengonsumsi bahan-bahan tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan efek mabuk.

“Kami sudah mengidentifikasi keempat korban. Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,” ujarnya, Selasa (9/7).

Baca Juga :  Tim Pakem Banjarmasin Bahas Ajaran Menyimpang Fansuri Rahman

Dijelaskan, saat ini Direktorat Resnarkoba Polda Kalsel dipimpin Direktur Resnarkoba Kombes Pol Kelana Jaya berkoordinasi dengan instansi terkait dan akan membawa bahan daun dan buah kecubung ke laboratorium forensik untuk mengetahui kandungannya.

“Kita belum mengetahui efek apa yang terjadi dari kandungan bahan daun dan buah kecubung tersebut, baik itu dapat membuat efek mabuk ataupun halusinasi, kita masih menunggu keterangan dari laboratorium forensik,” pungkas Kabid Humas.

Sisi lain Baik Kabid Humas maupun Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Cuncun Kurniadi

mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak menyebarkan konten yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

“Keempat orang tersebut kini masih dilakukan pedalaman,” tamba Kabid Humas.

“Masyarakat jangan coba-coba konsumsi buah maupun daun kecubung, karena dampaknya bervbahaya,” sambung Kapolresta Banjarmasin.

Ia berharap peran serta orang tua mengingatkan anak-anaknya untuk tidak mencoba-coba ataupun mengonsumsi tanaman kecubung. (yul/mns/K-2)

Iklan
Space Iklan
Iklan
Iklan
Ucapan