Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Tercatat 23 Meninggal Dunia Korban Longsor Areal Tambang, 35 Orang Hilang

×

Tercatat 23 Meninggal Dunia Korban Longsor Areal Tambang, 35 Orang Hilang

Sebarkan artikel ini
1000467331
Kepala Basarnas Kusworo didampingi Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso (kiri) dan Kepala Kantor SAR Gorontalo Heriyanto (kanan) meninjau operasi SAR korban longsor di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango , Gorontalo, Selasa (9/7/2024). (Kalimantanpost.com/AntaraRepro Basarnas)

JAKARTA, Kalimantanpost.com – Ratusan korban longsor di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo tersebar di empat titik yang berbeda. Sebanyak 23 orang meninggal dunia dan 35 orang dinyatakan hilang.

“Total tercatat ada 131 orang korban atas peristiwa ini,” kata Direktur Operasi Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Edy Prakoso dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (9/7) malam.

Baca Koran

Sejak hari pertama Minggu (7/7) hingga hari ketiga, kata dia, operasi SAR ini bergulir dari jumlah total tersebut ada sebanyak 58 orang korban yang berhasil dievakuasi oleh tim petugas SAR gabungan.

Posko utama operasi SAR di Desa Tulabolo Timur mencatat 23 orang dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dan 73 orang selamat dengan luka ringan dan berat.

“Masih ada 35 orang yang hilang dan dalam pencarian. Jumlah korban bersifat sementara dan dapat berubah jika ada laporan kembali dari warga,” kata dia yang saat ini berada di lokasi bencana.

Sebelumnya, Kepala Basarnas Kusrowo mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berupaya mengerahkan alat berat guna memaksimalkan pencarian dan evakuasi korban. Di samping itu, helikopter tambahan. Saat ini tim SAR gabungan mengandalkan satu helikopter bantuan dari Polri.

Berdasarkan hasil pantauannya pada Selasa petang, akses dari posko menuju ke lokasi bencana berjarak puluhan kilometer di dalam hutan perbukitan atau setidaknya butuh waktu 4 jam sampai dengan 5 jam secara infanteri.

Menurut dia, waktu tempuh 1.009 personel SAR gabungan bisa lebih lama lagi bila hujan terus mengguyur, kondisi tanah yang labil, dan di beberapa titik harus melintasi jembatan sehingga membutuhkan helikopter untuk mengatasi kesulitan itu. (Ant/KPO-3)

Baca Juga :  Operasi Antik Intan 2025 Ungkap 40 Kg Sabu, Ketua DPRD Kalsel Sebut Berterima Kasih pada Jajaran Polda Kalsel
Iklan
Iklan