Banjarbaru,KP – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru, melalui Bidang Sumber Daya Air (SDA), memulai proyek peningkatan dan normalisasi sungai pada tahun 2024. Proyek ini merupakan bagian dari upaya mengatasi banjir yang masih sering terjadi di beberapa kawasan di Kota Banjarbaru. Sebanyak 11 paket peningkatan dan normalisasi sungai dikerjakan untuk meningkatkan fungsi sungai dan mencegah banjir di masa mendatang.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Banjarbaru, Muhammad Deny Pramudji, menjelaskan bahwa proyek ini meliputi pengerukan badan sungai dan pengerjaan siring di sisi sungai. “Sebanyak 11 proyek yang dikerjakan sepanjang tahun ini sesuai dengan kajian master plan mitigasi banjir melalui pengerjaan normalisasi sungai. Pengerjaan ini mencakup pengerukan, pelebaran, hingga pembangunan siring, dengan anggaran sebesar Rp30 miliar dari dana APBD murni Kota Banjarbaru tahun 2024,” ujarnya.
Deny menyebutkan bahwa lima dari 11 proyek tersebut saat ini sudah dalam tahap pengerjaan. Salah satu proyek yang sedang berjalan adalah peningkatan Sungai Kemuning segmen dua dengan panjang 780 meter dan nilai kontrak sebesar Rp5,6 miliar. Selain itu, proyek peningkatan sungai di Sungai Karet sepanjang 800 meter juga telah dimulai dengan dana sebesar Rp6,7 miliar, serta peningkatan Sungai Kuranji Cempaka dengan panjang 500 meter yang dikerjakan dengan nilai kontrak sebesar Rp6,4 miliar.
Deny juga menambahkan bahwa peningkatan Sungai Kelapa Gading di Kelurahan Sungai Besar sepanjang 300 meter telah dimulai dengan anggaran sebesar Rp2,1 miliar. Proyek lainnya adalah peningkatan Sungai Gunung Kupang sepanjang 100 meter dengan dana anggaran sebesar Rp1,8 miliar. “Semua proyek tersebut sudah mulai dikerjakan dan progressnya saat ini antara 30-40 persen, serta masih sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,” jelasnya.
Selain lima proyek besar tersebut, Deny menyebutkan bahwa masih ada enam proyek normalisasi sungai lainnya yang memiliki volume pekerjaan lebih kecil. Proyek-proyek ini dilakukan melalui dana rutin dan termasuk dalam kategori pekerjaan ringan. “Pengerjaan sudah dimulai sejak April dan ditargetkan selesai pada akhir November 2024,” tambahnya.
Deny mengungkapkan bahwa kendala yang dihadapi selama proses pengerjaan lebih terkait dengan cuaca. “Jika ada kendala, biasanya disebabkan oleh hujan dan naiknya debit air yang menghambat pekerjaan karena permukaan air mengalami kenaikan. Namun, kami tetap optimistis bahwa seluruh kegiatan dapat diselesaikan sebelum target akhir November 2024,” tutupnya.(Dev/K-3)