Balangan, KP – Pemerintah daerah kabupaten Balangan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Balangan bikin terobosan untuk meningkatkan indeks Pertanahan melalui inovasi Si Intan (Sistem Indek Pertanaman).
Diketahui, sesuai data produksi beras Kabupaten Balangan 2022 sebanyak 74.865,13 Ton berkurang pada 2023 menjadi 48.612,17 Ton.
Hal itu dikarenakan semakin berkurangnya luas lahan pertanian yang produktif, sedangkan kebutuhan beras seiring dengan pertumbuhan penduduk semakin bertambah tiap tahunnya.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Balangan, Mukhlis menyampaikan, untuk itu perlu upaya untuk mendongkrak peningkatan produksi padi dengan kondisi luas lahan saat ini, yang menjadi pemikiran dan upaya terobosan bagaimana dengan luas lahan yang ada bisa dioptimalkan sebaik mungkin, tentunya melalui indeks pertanaman dari IP (indeks pertanaman) 100 menjadi IP 200 bahkan sampai IP 300.
“Maka masalah inilah yang menjadi dasar dihadirkannya sebuah inovasi yaitu Si Intan (Sistem Indek Pertanaman),” ujarnya, baru-baru tadi.
Disebutkannya, adapun maksud dan tujuan inovasi ini untuk meningkatkan indeks pertanaman dalam 1 tahun dari IP 100 menjadi IP 300.
Sementara, indeks pertanaman di Balangan masih setahun sekali, orientasi berusaha tani hanya untuk memenuhi diri sendiri dan varietas yang digunakan merupakan varietas tahunan (berumur panjang lebih dari 6 bulan).
“Melalui inovasi ini, pengembangan infrastruktur pertanian harus dilakukan guna meningkatkan keterampilan petani, serta penerapan teknologi pertanian,” katanya.
Ada beberapa sasaran lokasi kegiatan inovasi ini, diataranya Desa Bungur, Desa Lok Batu, Desa Teluk Mesjid, Desa Matang Hanau, Desa Lajar, Desa Lampihong Selatan, Desa Nungka, Desa Lamida Bawah, Desa Murung Ilung, Desa Balida, Desa Babayau, Desa Lok Batung, Desa Balang, Desa Lasung Batu, Desa Paran, Desa Paringin Kota, dan Desa Kalahiang.
Menurutnya, inovasi Si Intan bermanfaat untuk mengoptimalkan sumber daya lahan dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, karena bisa melakukan pertanaman lebih dari satu kali setiap tahunnya, sehingga pendapatan petani meningkat, dan eningkatkan produksi dan ketahanan pangan daerah.
“Kita harapkan melalui kegiatan inovasi Si Intan dapat memanfaatkan lahan persawahan dan mampu melakukan pertanaman lebih dari satu kali dalam satu tahun,” imbuhnya. (srd/K-6)