BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Kondisi perekonomian di Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga bulan Agustus 2024 masih kuat, walaupun harus menghadapi berbagai tekanan ekonomi. Aktivitas dan mobilitas masyarakat di Bulan Agustus ini ditandai dengan euforia peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Pengeluaran masyarakat banyak untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial, perlombaan olahraga, kesenian, dan aktivitas lain untuk memeriahkan perayaan tersebut,” Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Selatan, Syafriadi di Publikasi ALCo yang berlangsung di Kanwil DJKN Kalselteng, Banjarbaru, Jumat (27/9/2024).
Dari sisi belanja pemerintah, lanjut dia, di bulan Agustus 2024 ini merupakan periode bagi pemerintah melanjutkan pengeluaran atau belanja untuk proyek-proyek infrastruktur dan program-program yang telah direncanakan sebelumnya.
Syafriadi menambahkan, indikator-indikator yang menunjukkan keadaan perekonomian Kalsel yang masih positif tersebut antara lain tingkat inflasi Agustus 2024 masih terkendali dan tercatat mengalami deflasi sebesar 0,36 persen (mtm) atau mengalami mengalami inflasi sebesar 1,71 persen (yoy), lebih rendah dari rata-rata nasional yang mencapai 2,12 persen (yoy).
“Dari lima daerah di Kalsel yang menjadi sampel pengukuran, tingkat inflasi tertinggi pada Kota Banjarmasin sebesar 2,20 persen (yoy), sedangkan yang terendah pada Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sebesar 0,72 persen (yoy),” ujarnya.
Dijelaskan Syafriadi, penyumbang inflasi di Kalsel antara lain emas perhiasan, gula pasir, tarif parkir, dan sigaret kretek mesin (rokok).
Ditambahkannya, neraca perdagangan kembali mengalami surplus tetapi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 tercatat mengalami kontraksi -7,37 persen.
Namun jika dilihat secara secara month-to-month mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya sebesar 35,58 persen.
“Surplus Neraca Perdagangan Kalsel Bulan Agustus 2024 sebesar US$917,66 juta,” ungkapan
Dia juga mengungkapkan untuk kinerja APBN dari sisi pendapatan sampai dengan Agustus 2024 telah terealisasi sebesar Rp13,46 triliun atau 59,27 persen dari target. Jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2023, kinerja pendapatan APBN turun atau terkontraksi 17,10 persen.
Kontraksi ini terus menurun jika dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya, dan ditargetkan sampai dengan akhir tahun target penerimaan negara dapat tercapai. Walaupun secara total pendapatan negara mengalami kontraksi, di sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menunjukkan angka pertumbuhan positif yaitu 11,64 persen dengan realisasi sebesar Rp1,23 triliun.
Dari sisi belanja negara, kata Syafriadi, realisasi total belanja negara sebesar Rp24,79 triliun atau 64,00 persen dari pagu. Capaian ini meningkat 29,97 persen dibandingkan tahun lalu. Realisasi Belanja untuk Bulan Agustus ini terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp5,77 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp19,12 triliun.
Penjelasan lebih rinci untuk pendapatan negara secara rinci dimana realisasi Penerimaan Pajak Dalam Negeri mencapai Rp12,01 triliun atau 57,13 persen dari target, terkontraksi sebesar 18,61 persen (yoy).
Lalu, kontribusi terbesar berasal dari Pajak Penghasilan (PPh) sebesar Rp6,88 triliun, kemudian PPN memberikan kontribusi sebesar Rp4,37 triliun.
“Tiga sektor perpajakan yang memberikan kontribusi penerimaan terbesar berasal dari sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi sebesar 31,4 persen, kemudian sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 19,6 persen serta pengangkutan dan pergudangan sebesar 16,9 persen,” papar Syafriadi.
Secara kumulatif, mayoritas sektor utama masih tumbuh positif sampai dengan bulan Agustus 2024, kecuali sektor pertambangan(karena penurunan harga Batubara), sektor perdagangan, sektor Pertanian (karena penurunan harga TBS kelapa sawit), sektor aktivitas penyewaan dan sektor konstruksi yang mengalami kontraksi. (ful/KPO-3)
foto
– Acara Conference ALCo Regional Kalsel terkait penyampaian peran kinerja APBN dan APBD untuk
realisasi 31 Agustus 2024 di Aula Antasari Kanwil DJKN Kalselteng di Banjarbaru, Jumat (27/9/2024). (Kalimantanpost.com/Repro
Kanwil DJPb Kalsel)