Martapura, Kalimantanpost.com – Upaya meningkatkan kapasitas dan keterampilan kelompok tani di wilayah Kecamatan Sungai Pinang, Pemkab Banjar melalui BPP setempat menggelar Bimbingan Teknis dengan tema “Peningkatan Kapasitas Kelompok Tani”.
Dihadiri berbagai pihak, termasuk perwakilan Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian serta sejumlah petani yang tergabung dalam kelompok tani di Sungai Pinang, bertempat di Aula BPP setempat, Kamis (17/10/2024).
Menghadirkan dua narasumber utama yang berpengalaman di bidang penyuluhan dan pengembangan pertanian. Yakni Koordinator Jabatan Fungsional (KJF) Dinas Pertanian Muchtar Luffi yang dikenal dengan kepakarannya dalam manajemen kelompok tani dan pengembangan usaha tani. Narasumber kedua, I Made Sandi Pekerti, Penyuluh Pertanian dari BPP Sungai Pinang, juga turut menyampaikan materi-materi penting terkait administrasi kelompok tani dan penerapan teknologi pertanian terbaru.
Peserta bimtek diikuti 20 orang, terdiri dari perwakilan 10 kelompok tani yang tersebar di Kecamatan Sungai Pinang.
Salah satu materi utama berupa penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK), Rencana Usaha Bersama (RUB) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Penyusunan RUK dan RUB sangat penting bagi kelompok tani merencanakan kegiatan usaha secara kolektif dan terstruktur, yang nantinya menjadi dasar pengembangan usaha tani di kelompok mereka.
Sedang RDKK menjadi acuan penting perencanaan kebutuhan sarana produksi, seperti pupuk dan benih yang diperlukan kelompok tani.
Selain materi perencanaan usaha tani, administrasi kelompok tani juga menjadi salah satu fokus bimtek ini. Narasumber memberikan panduan mengenai tata cara pengelolaan administrasi yang baik dan benar. Hal ini dianggap krusial untuk memastikan kelancaran operasional kelompok tani serta mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan aset kelompok.
Dalam sambutannya, Muchtar Luffi menekankan pentingnya kolaborasi dan peningkatan keterampilan petani di era yang semakin modern ini. Dia berharap, melalui kegiatan bimtek ini, kelompok tani di Sungai Pinang lebih mandiri mengelola usahanya dan mampu bersaing di pasar lebih luas.
“Peningkatan kapasitas kelompok tani, kunci membangun pertanian berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Dengan perencanaan matang dan penerapan teknologi, kita bisa mencapai produktivitas lebih tinggi,” ujar Luffi.
Peserta pun sangat antusias mengikuti bimtek ini. Beberapa di antara mereka menyampaikan bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dengan kebutuhan kelompok tani saat ini. (Wan/K-3)