BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Selama ini China selalu melahirkan bibit-bibit handal di cabang olahtaga pebulutangkis dunia. Ini tak lepas pembinaan usia dini yang sistematis, berjenjang dan berkesinambungan.
Menariknya, diantara pelatih klub bulutangkis usia dini di China ada yang berasal dari Kalimantan Selatan (Kalsel), tepatnya dari Kabupaten Balangan yakni Rizky Ariandi dan saudaranya Muhammad Rahmadinor.
“Rizky dan Rahmadinor sejak beberapa bulan lalu di kontrak menjadi pelatih klub usia dini di klub Taizhou Hongyi Sports Training, Taizhow City Jiangsu Province China,” kata Abdul Hafiz, orangtua Rizky dan Rahmadi, Selasa (22/10/2024).
Dijelaskannya, sebelum menjadi pelatih klub di China, Rizky pernah menjadi asisten pelatih di klub Taufik hidayat Arena di Jakarta 2 tahun 2020-2022 lalu.
Ditambahkan Hafiz, sebelum terjun menjadi pelatih, putranya itu merupakan atlet Kalsel yang membela Balangan dan pernah meraih juara Kejurprov Bulutangkis se Kalsel banyak event lainnya.
“Rizky juga mengikuti sirkuit nasional bulutangkis hingga merebut ke perempatfinal dan berbagai event nasional lainnya,” ujar Hafiz.
Supaya prestasinya meningkat, Rizky pun dititipkanya berlatih di klub Aufa milik H Ansyari pada tahun 2011.
“Lalu di tahun 2012 bergabung berlatih bersama mantan pebulutangkis Nasional, Icuk Sugiarto di Pelatprov selama 6 tahun. Anak saya pernah mengikuti berbagai kejuaraan bulutangkis tingkat nasional,” ungkap Hafiz yang juga pelatih PB Tunas Balangan ini.
Rizky pun pernah ikut Seleknas Pelatnas Bulutangkis, tapi gagal lolos. Merasa prestasi bulutangkisnya mandeg, akhirnya ingin kuliah.
“Kebetulan ada audisi beasiswa bulutangkis kuliah gratis di Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 2016. Alhamdulillah, Rizky lolos seleksi bersama lima pemain lainnya. Anak saya pernah mewakill Universitas Trisakti di Liga Mahasiswa tahun 2018 dan Alhamdulillah bisa meraih juara pertama,” paparnya.
Lulus kuliah Jurusan Ekonomi Perpajakan Universitas Trisakti Jakarta tahun 2022, cukup banyak tawaran bekerja baik di Bank, PDAM Amuntai hingga Pemkab Balangan.
Rizky pun akhirnya memilih bekerja di Pemkab Balangan. Namun, panggilan nurani sebagai pemain bulutangkis tak bisa ditinggalkan.
“Ada teman-temannya di Jakarta mengajak melatih klub di China dan akhirnya disetujui. Pekerjaan di Pemkab Balangan pun di lepasnya.
Mengingat cukup banyak anak-anak dari China yang berlatih di klubnya, Rizky mengajak adiknya, Rahmadi membantunya melatih.
“Rahmadi yang masih kuliah di Uniska Banjarmasin pun ditinggalkan. Alhamdulillah dosen Uniska cukup baik, anak saya diberi dispensi kuliah lewat online,” ucapnya.
Selain Rizky dan Rahmadi, ada tiga asal Kalsel yang melatih di klub di China yakni Fajrin dari Banjarmasin, Ashar (Batola).
Menurut Hafiz yang lulusan JPOK Universitas Lambung Mangkurat (ULM), secara kualitas pebulutangkis Kalsel tak kalah dengan di Jawa. “Tinggal perbanyak kejuaraan bulutangkis di Banua maupun tingkat nasional,” tegasnya.
Sementara itu, pemerhati bulutangkis asal Banjarmasin H Nanang Riduansyah mengaku sangat bangga dengan adanya Urang Banjar melatih atlet usia dini di China.
“Kita tahu sekarang ini cukup banyak bermunculan pebulutangkis muda China. Ternyata ada orang kita yang ikut andil membinanya,” tandasnya.
Berarti, kata Nanang, kemampuan pebulutangkis Banua cukup bagus juga dan tinggal bagaimana Pengprov dan Pengcab PBSI di Kalsel hingga klub membinanya sampai menjadi juara nasional. (ful/KPO-3)