Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan
Kalsel

Mafindo Edukasi Mahasiswa ULM Soal Penginderaan Hoaks

×

Mafindo Edukasi Mahasiswa ULM Soal Penginderaan Hoaks

Sebarkan artikel ini
IMG 20241015 WA0055 e1728998117773

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Tular Nalar melalui Mafindo Banjarmasin kembali mengadakan pelatihan kelas Sekolah Kebangsaan (SK) Bertempat di Gedung FISIP ULM, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (14/10/2024).

Kegiatan pelatihan literasi digital tersebut menyasar mahasiswa ULM angkatan 2024 yang merupakan generasi muda yang aktif pada ruang digital.

Iklan

Koordinator Wilayah Mafindo Banjarmasin, Sri Astuty menyebutkan kegiatan tersebut ditujukan sebagai edukasi literasi digital, penginderaan hoaks di media sosial, dan kegiatan cek fakta. Terutama menjelang penyelenggaraan Pilkada pada tanggal 27 November 2024 mendatang.

“Berkaitan dengan aktifitas Pilkada juga akan mengantarkan kita bagaimana cara memilih yang terbaik dan kemudian untuk menangkal hoaks serta melakukan kegiatan cek fakta,” ujarnya.

Sri Astuty mengungkapkan terlebih saat ini menjelang Pilkada 2024, peserta pada kegiatan itu diajak berdiskusi pentingnya mengawal demokrasi dan korelasinya dengan kemampuan menginderakan hoaks pemilu.

“Melalui pemahaman ini, mengenai IDE (Isi, Diri dan Emosi) ala Tular Nalar, peserta SK diharapkan mampu mengidentifikasi informasi mengenai Pilkada di platform digital. Selain itu peserta juga didorong untuk menjadi agen penangkal hoaks dengan membagikan ilmu yang didapat kepada orang lain, Seperti sistem multi-level marketing melalui satu orang dapat menjadi jembatan untuk mencerahkan kepada beberapa orang lainnya.,” tambah Sri Astuty.

Senada dengan itu Yuanita Setyastuti selaku perwakilan akademisi dan sekaligus Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP ULM menyambut baik kedatangan tim MAFINDO Banjarmasin.

“Kegiatan pelatihan literasi digital itu menurutnya sangat erat dengan pelaksanaan Tri dharma perguruan tinggi, bermitra dan berkolaborasi untuk mengedukasi dan sebagai bentuk implementasi pengabdian masyarakat dalam kerangka meningkatkan kemampuan literasi digital atas berbagai informasi yang bertebaran di masyarakat.

Adapun kegiatan Sekolah Kebangsaan kali ini diikuti sekitar 152 mahasiswa dengan usia 18 sampai dengan 21 tahun. Acara disambut antusiasme peserta untuk berdiskusi mengenai tema yang dibawakan para fasilitator. Diawali dengan diskusi mengenai pemilu dan demokrasi, selanjutnya peserta belajar mengidentifikasi hoaks dan mengenali ancamannya. Peserta juga diajak melakukan permainan interaktif mengenai distorsi informasi.

Baca Juga :  Syairi Mukhlis Hadiri Aruh Adat Warga Dayak di Pelosok Kotabaru

Dengan penuh semangat peserta berdiskusi dan menyampaikan pendapatnya mengenai tema yang dibawakan. Peserta memberikan kesan positif terhadap pelaksanaan kelas.

“Apalagi bisa dapat pembelajaran dengan fasilitator yang asik, friendly, dan sangat memotivasi memberikam pemahaman tentang hoaks. Kegiatannya menarik dan kreatif , kami tidak hanya memperoleh materi, tetapi juga disini juga ada praktik dan games,” ungkap Ridho, mahasiswa peserta SK.

Setelah berlangsung selama 3 jam, acara SK diakhiri dengan penyampaian refleksi dari hasil diskusi oleh peserta. Mayoritas dari peserta telah memahami pentingnya mengawal demokrasi dan pelaksanaan pemilu melalui penginderaan hoaks. Peserta juga mengamini pentingnya menyebarkan materi yang didapatkan kepada orang lain.

“Saat menjadi fasilitator acara berjalan cukup seru, para peserta sangat aktif menanyakan beberapa hal, lalu mereka juga menceritakan hal berkaitan dengan hoaks dan pemilu. Teman – teman peserta SK juga berjanji untuk ikut menyebarluaskan informasi yang diperoleh pada diskusi tersebut untuk membantu orang disekitar menghadapi berita palsu terutama mendekati pilkada 2024 ini,” ucap Rafi Fauzi selaku fasilitator kegiatan SK. (Sfr/KPO-3)

Iklan
Space Iklan
Iklan
Ucapan