BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Penggunaan Artificial Intellegence (AI) mengoptimalkan pengelolaan isu dan branding pemerintah daerah.
Hal inilah yang mendasari Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan menggelar seminar terkait pemanfaatan teknologi AI untuk mengelola isu publik dan mengoptimalkan strategi Government Branding, dengan tema “Isu Naik Kelas: Isu dan Government Branding”, Selasa (15/10/2024), dihadiri 80 peserta dari SKPD lingkup Pemprov Kalsel dan Dinas Kominfo Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan.
Sekretaris Daerah melalui Kepala Dinas Kominfo Kalsel, Muhamad Muslim mengatakan, tujuan seminar ini untuk mewujudkan kebijakan komunikasi yang lebih terencana dan terarah.
Selain itu, seminar ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah serta membangun citra pemerintah yang lebih positif dan profesional.
Muslim menegaskan bahwa kombinasi antara strategi pengelolaan isu yang baik dan branding yang konsisten akan menciptakan hubungan yang harmonis antara pemerintah dan masyarakat. Dengan pengelolaan isu yang tepat, diharapkan kepercayaan masyarakat dapat terus terjaga dan citra pemerintah daerah semakin positif.
Manajer PT Indonesia Indicator, Asrari Puadi selaku narasumber menjelaskan, bahwa Kalimantan Selatan belakangan ini mengalami pemberitaan yang didominasi oleh sentimen positif. Namun, beberapa isu negatif terkait korupsi sempat muncul, meski telah berangsur menurun per 13 Oktober 2024 lalu.
Asrari menekankan pentingnya bagi pemerintah daerah untuk memprediksi dan menangani isu negatif sebelum berkembang menjadi krisis komunikasi. Teknologi AI dapat digunakan untuk tiga hal utama: Automated Crisis Response and Communication untuk membuat chatbots dan konten otomatis, Predictive Simulation untuk memprediksi dampak krisis, serta Decision Support untuk meminimalkan risiko keputusan selama krisis.
Selain itu, Asrari mengingatkan bahwa di era digital ini, kepercayaan publik tidak bersifat permanen. Setiap kesalahan dapat dengan cepat merusak kepercayaan yang telah dibangun, sehingga pemanfaatan teknologi menjadi penting untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat.
Narasumber lainnya, Ani Natalia, Founder Government Communication Consulting, menyampaikan bahwa membangun jenama pemerintah adalah kunci untuk meningkatkan kepercayaan publik, memperbaiki layanan publik, dan menciptakan identitas daerah yang unik. Ani menekankan bahwa branding pemerintah dapat dimulai dari Personal Branding individu kunci di pemerintahan, kemudian dikembangkan menjadi Regional Branding dan dilengkapi dengan Product Branding.
Seminar diakhiri dengan sesi diskusi yang menyimpulkan bahwa Pemprov Kalsel perlu segera memanfaatkan teknologi AI untuk pengelolaan isu publik.
Selain itu, perlu juga disusun pedoman teknis untuk mengelola komunikasi publik secara lebih efektif, guna menghadapi tantangan di era digital ini. (dev/KPO-4)