Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Kalbar

Banjir di Sosok, Jalur darat Pontianak-Sanggau Terputus

×

Banjir di Sosok, Jalur darat Pontianak-Sanggau Terputus

Sebarkan artikel ini
IMG 20241017 WA0046
- Sebuah ambulans dari Sanggau yang akan menuju ke salah satu rumah sakit swasta di Kota Pontianak terpaksa dinaikkan ke atas kendaraan berat karena akses jalan di Desa Sosok terendam banjir. (Antara/Repro BPBD Kalbar)

PONTIANAK, Kalimantanpost.com – Curah hujan tinggi sejak Rabu (16/10/2024) menyebabkan
Banjir melanda Desa Sosok di Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat (Kalbar). Akibat!nya, memutus akses transportasi darat yang menghubungkan Kota Pontianak-Sanggau dan wilayah sekitarnya.

“Berdasarkan laporan terbaru yang kami terima, banjir berasal dari luapan Sungai Sekayu dan Sungai Tayan yang melintasi Desa Sosok. Akibatnya beberapa dusun di Desa Sosok terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara satu sampai empat meter,” kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, di Pontianak, Kamis (17/10/2024).

Baca Koran

Dia menjelaskan, banjir merendam permukiman warga dan jalan poros utama sepanjang 1,5 km dengan ketinggian air di titik tertinggi mencapai satu meter. Kondisi ini menyebabkan gangguan serius pada akses transportasi dari Sanggau menuju Pontianak, serta jalur menuju perbatasan Entikong-Kuching dan kabupaten lain seperti Sekadau, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu.

“Kendaraan roda empat jenis minibus sudah tidak bisa melewati jalur tersebut,” jelas Daniel.

Ketinggian air yang terus naik merendam delapan dusun di wilayah Desa Sosok, yaitu Dusun Sosok 1, Sosok 2, Sekayu Tabat, Barage, Tahan, Moling, Dangku, dan Perayaan Dangku. Hingga saat ini tercatat sebanyak 931 kepala keluarga (KK) atau sekitar 3.403 jiwa terdampak banjir.

Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah mengingat hujan lebat masih terus mengguyur wilayah tersebut.

Warga terdampak banjir sebagian telah mengungsi ke dua lokasi sementara di Kantor Desa Sosok.

“Sedangkan di Dusun Barage pengungsi ditempatkan di tenda darurat berukuran 4×4 meter, namun jumlah pastinya masih menunggu laporan karena jaringan komunikasi terputus,” kata Daniel.

Banjir yang menggenangi jalan utama juga membuat para pengguna jalan dari Sanggau menuju Pontianak dan sebaliknya harus mencari jalur alternatif melalui Meliau-Tayan.

Seorang warga Sekadau, Hendra, mengaku kesulitan dalam menjalankan rutinitas sehari-hari karena terputusnya akses jalan utama akibat banjir. “Sulit bagi orang-orang yang punya urusan mendesak ke Pontianak saat ini. Selain harus memutar, ada kemungkinan jalur alternatif juga terendam banjir jika cuaca tetap buruk,” katanya.

Sementara itu, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus memantau situasi sekaligus melakukan evakuasi di lapangan. Banjir diperkirakan masih akan berlanjut dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
(Ant/KPO-3)

Iklan