BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman mengumpulkan seluruh pemain, tim pelatih dan official di rumah kediaman Jalan Kampung Melayu Darat, Banjarmasin Tengah, Kamis (14/11/2024) malam. Tak hanya bersilaturahmi, seluruh tim Barito Putera juga dijamu untuk makan malam bersama.
“Iya, pemain sengaja kita kumpulkan malam ini, setelah tadi sore latihan bersama, kemudian dilanjutkan dengan silaturahmi ke rumah Guru Hamdan sebagai Dewan Penasihat Barito Putera,” ungkap Bang Hasnur, sapaannya.
Menurutnya, saat ini kondisi Guru Hamdan sedang kurang sehat, sehingga dirinya bersama tim Barito Putera sengaja datang untuk mengunjunginya.
“Selama ini home Barito Putera kan di Bantul, Jogjakarta. Jadi tidak ada kesempatan untuk bertemu beliau. Biasanya setiap pertandingan Barito Putera baik home maupun away beliau selalu setia hadir bersama kita,” ujar Bang Hasnur.
“Beliau yang memberikan kita semangat, bimbingan, mengajak untuk beribadah dan menyatukan kita semua. Kami doakan beliau cepat sembuh, sehat, panjang umur dan bisa bersama-sama dengan kami lagi,” sambungnya.
Makan malam bersama di kediaman founder Barito Putera, H Abdussamad Sulaiman HB dan Hj Nurhayati juga dihadiri Habib Quraisy Baharun dan Syekh Ridwan serta para habaib dan alim ulama lainnya.
“Kita lihat tadi suasana kekeluargaannya begitu erat. Namun, tadi kami mendengar kabar cukup mengejutkan, Hardimen Koto, yang selama ini menulis buku tentang Barito Putera, baik yang dari awal sejarah berdiri sampai buku The True Legend, saat ini juga sedang sakit dan dirawat di ICU. Kita doakan beliau segera sembuh dan sehat lagi.
Karena, menurut Bang Hasnur, rencana ke depan masih ada buku-buku yang akan dibuat. Ia ingin bersama-sama masyarakat untuk semakin gemar membaca.
“Baik itu buku-buku sejarah, ilmu pengetahuan dan buku-buku lainnya yang positif bermanfaat,” ujarnya.
Makan malam bersama malam itu, Habib Quraisy juga berkesempatan memberikan siraman rohani kepada tim Laskar Antasari. Hal itu, kata Bang Hasnur, menjadi motivasi tersendiri untuk membangkitkan semangat para pemain.
“Para Dewan Penasihat Barito Putera sering memberikan nasihat, bahwa hidup ini adalah ibadah. Siraman rohani ini tentu sangat kita perlukan. Abah dan mama juga berpesan, kalau mereka sudah tidak ada secara fisik, maka kami memohon bimbingan dari para habaib dan alim ulama,” ungkapnya.
Bahkan, lanjut Bang Hasnur, saat kedua orang tuanya masih hidup juga selalu dekat dengan para habaib dan alim ulama.
“Kami meneruskan kebiasaan abah dan mama. Dan ini menjadi tradisi dan budaya di keluarga besar Hasnur Group dan Barito Putera,” tutup Bang Hasnur. (Opq/KPO-1)