Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Kaltara

Ancaman Air Pasang Tinggi dan Cuaca Ekstrem Warga Curhat Ke Polsek Aluh-Aluh

×

Ancaman Air Pasang Tinggi dan Cuaca Ekstrem Warga Curhat Ke Polsek Aluh-Aluh

Sebarkan artikel ini
IMG 20241214 WA0011

BANJARBARU, Kalimantanpost.com- Polsek Aluh-Aluh menerima keluhan dari warga Desa Pulantan terkait cuaca ekstrem yang melanda daerah tersebut dalam beberapa waktu terakhir. Air pasang yang diperkirakan semakin tinggi mulai Desember hingga Februari 2025 menjadi salah satu permasalahan utama yang dihadapi warga.

Kapolsek Aluh-aluh, IPDA Muslim menjelaskan dari pantauan BMKG, dalam minggu ini air pasang akan sangat tinggi. Ditambah dengan hujan deras dan angin kencang, kondisi ini meningkatkan debit air secara signifikan. Akibat kondisi tersebut, akses warga untuk beraktivitas menjadi terganggu. Air pasang bahkan menutup jalan dan merendam rumah-rumah penduduk.

Baca Koran

“Saat ini, jika air pasang, jembatan banyak tergenang air. Bahkan air sudah masuk hingga ke dalam rumah,” kata Muslim.

Menanggapi hal ini, IPDA Muslim memberikan imbauan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama terkait penggunaan listrik di rumah yang terendam air.

“Kami mengingatkan masyarakat akan bahaya listrik jika air sudah masuk ke dalam rumah. Listrik sangat vital dan bisa berbahaya jika terkena air,” tambahnya.

Selain merendam rumah, kenaikan air pasang juga berdampak pada infrastruktur. Jalan aspal rusak, jalan batu terkikis, dan aktivitas warga terhambat.

“Para nelayan juga tidak bisa beraktivitas karena jembatan yang biasanya digunakan tidak bisa dilalui akibat debit air yang tinggi,” jelasnya.

Lebih lanjut, IPDA Muslim menyebut lumpur yang terbawa air masuk ke rumah warga dapat menimbulkan masalah baru jika tidak segera dibersihkan. “Jika lumpur ini dibiarkan, akan mengendap dan menumpuk, sehingga aktivitas warga semakin terganggu,” tutupnya.

Dampak kenaikan air pasang ini diperkirakan akan memengaruhi perekonomian warga Desa Pulantan, yang sebagian besar bergantung pada hasil laut dan pertanian.

Dalam kondisi ini Muslim mengatakan perlu banyak kolaborasi dari berbagai pihak agar perekonomian warga Aluh-aluh bisa terus berputar dalam kondisi cuaca ekstrim. (Dev/kpo-3)

Iklan
Iklan