Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Mentalitas Pemenang

×

Mentalitas Pemenang

Sebarkan artikel ini

Oleh : Muhammad Aufal Fresky Penulis buku Empat Titik Lima Dimensi

Apa yang akan dilakukan ketika satu per satu impian yang telah dituliskan tak kunjung didapatkan? Pertanyaan ini tentu bukan hanya ditujukan untuk pembaca. Tetapi, khususnya kepada diri sendiri sebagai penulis yang sejak beberapa tahun lalu sudah menegaskan diri lewat catatan harian terkait beragam impian selama mengarungi hidup. Baiklah, dalam perjalanan meraih mimpi tersebut, setiap orang pastinya memiliki beragam perjalanan. Pengalaman setiap orang pun tak sama dan tak mungkin sama. Ada yang prosesnya cukup lambat, lambat, cepat, dan bahkan sangat cepat. Sebab, masing-masing dari kita memiliki latar belakang yang berbeda. Baik dari latar belakang pendidikan, jaringan pertemanan, keluarga, dan sebagainya. Semua itu, tidak bisa dipungkiri, cukup berpengaruh dalam perjalanan menggapai impian. Hanya saja bukan menjadi faktor utama dan penentu. Semua kembali kepada diri kita selaku pemimpi. Apakah akan memiliki mental sebagai seorang ‘Pemenang’ atau ‘Pecundang’.

Percayalah, tidak ada jalan secepat kilat untuk mendapatkan sesuatu yang hebat. Tidak ada jalan pintas untuk mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Hal-hal yang besar bisa diraih melalui perjuangan dan pengorbanan yang besar. Setidaknya, begitulah yang saya percaya dan yakini hingga saat ini. Terkait kegagalan, saya rasa semua orang pasti pernah mengalaminya. Apapun profesi dan pekerjaan yang sedang dan pernah digelutinya, yang namanya kegagalan pasti pernah menghampiri kita. Entah itu seorang penulis, pengacara, politisi, atlet, dokter, dosen, dan semacamnya. Pasti, setiap memiliki cerita kegagalan yang tidak sama. Dan biasanya yang sering diceritakan dan diberitakan adalah ceria kesuksesannya. Padahal, tidak ada kesukesan besar tanpa melalui jalan kegagalan. Sebab, kegagalan itu sendiri merupakan jalan memutar menuju kesukesan. Sekarang tinggal bagaimana kita memandang kegagalan itu. Apakah dengan pandangan negatif atau positif? Apakah kita memandang dengan pandangan optimistis atau pesimistis? Semua kembali kepada kita selaku pemimpi yang sedang berjuang merealisasikan mimpi-mimpinya.

Baca Koran

Faktanya, tidak sedikit dari kita, yang justru berkompromi dengan kegagalan. Memilih berjalan mundur dan merasa tidak pantas mendapatkan kesukesan hidup. Padahal, di situlah ujian mental sebenarnya. Sejauh mana kita sabar dan tetap setiap mengejar impian kita. Padahal, di situlah tantangan hidup yang sebenarnya. Di saat, sebagian orang meremehkan dan mengecilkan, mestinya lebih terpacu untuk mewujudkan impian tersebut menjadi kenyataan. Di kala sebagian orang-orang terdekat memandang sebelah mata dan tak mendukung, itulah waktu yang terbaik untuk lebih ‘terbakar’ motivasi. Bukan sebaliknya, justru minder dan inferior dengan mimpi dan kemampuan. Bagaimanapun juga, mentalitas sebagai seorang pemenang tidak menggendaki akan hal tersebut. Mentalitas pemenang selalu tegar dalam terjangan badai apapuan. Mentalitas pemenang tidak gentar menghadapi hinaan, cibiran, dan hasutan orang lain. Orang dengan mentalitas pemenang selalu memancarkan vibrasi positif. Auranya selalu positif. Gairah dan semangatnya selalu meledak-ledak. Bahkan bisa mempengaruhi lingkungan.

Baca Juga :  Manfaat dan Hikmah Puasa dalam Islam

Orang-orang yang memiliki mentalitas pemenang tidak taku menghadapi risiko dan kegagalan. Mereka menganggap hal itu sebagai pelajaran berharga. Sebagai satu langkah dan sekaligus lompatan besar untuk mendapatkan apa yang didambakan. Bagi mereka, kegagalan demi kegagalan yang dihadapi adalah tangga untuk menaiki puncak kesuksesan. Sehingga, dalam menyikapi kegagalan, mereka selalu berpandangan positif. Tidak mencari kambing hitam atas beragam persoalan, hambatan, dan kegagalan yang dialami.

Lagian, mana ada kesuksesan besar hanya diperoleh dengan cara bim salabim abrakadbra. Seolah bisa dicapai dengan membalikkan telapak tangan. Padahal, rumusnya itu semua membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang berdarah-darah. Seperti halnya seseorang yang menginginkan mutiara berharga, dia harus bersedia dan berani untuk menyelami dan mengarungi dalamnya lautan. Seperti halnya emas, menjadi bernilai sebab telah Melewati banyak tempaan dan tekanan. Prosesnya cukup panjang. Apalagi yang ingin menjadi hebat, luar bisa, dan di atas rata-rata, apakah cukup hanya duduk diam berpangku tangan? Tentu saja tidak.

Kemudian, kembali lagi terkait mentalitas pemenang, rasa-rasanya itu harus dipunyai oleh setiap dari kita yang memiliki impian besar. Pemimpi yang memiliki mentalitas pemenang tidak hanya perlu merencanakan apa yang henda dikerjakan dalam jangka waktu tertentu. Tidak hanya menuliskan daftar impiannya. Namun juga harus memiliki kemauan dan tekad baja untuk mengeksekusinya. Sebab mimpi tanpa aksi ibarat mimpi di siang bolong. Seperti halnya angan-angan kosong. Percuma. Alias tidak ada gunanya. Mimpi akan mewujud menjadi kenyataan ketika kita bergerak dan selalu bergerak untuk mencapainya. Tidak berhenti meskipipun harus menghadapi beragam jenis gelombang dan badai yang mungkin bisa membuat kita putus harapan. Yang terpenting harapan itu harus dipegang kuat-kuat. Jangan sampai dilepaskan di tengah perjalanan. Ingat mentalitas sebagai pemenang tidak pernah kenal kata mundur dan takut dalam medan perjuangan.

Baca Juga :  BELAJAR DARI PENEMUAN ELEKTRON

Apalagi, perjalanan yang akan kita tempuh masih panjang, berliku, penuh duri, dan cukup banyak misteri dan kejutan-kejutan yang nantinya sewaktu-waktu bisa kita hadapi. Dalam hal ini, kita perlu mengokohkan keyakinan dalam diri bahwa selama melibatkan Allah Yang Maha Besar dan Maha Kuasa, semua bisa kita hadapi. Tak ada hal yang tidak mungkin dan mustahil, jika kita melibatkan Tuhan dalam proses menggapai impian. Ingatlah, mentalitas pemenang bukan berarti menuhankan kepintaran, kecerdasan, dan kerja keras kita. Mentalitas pemenang berarti juga menyadari betul bahwa kita hanya bisa berkehendak dan berusaha semaksimal mungkin. Tetapi yang menentukan dan memutuskan adalah Allah. Sehingga, kita perlu bejiwa besar dan berlapang dada mana kala impian kita belum tercapai. Mentalitas pemenang adalah mentalitas yang tangguh dan tetap berdiri tegak meskipun bertubi-tubi problematika hidup menerjangnya. Ibarat seorang ksatria selalu pantang menyerah, komitmen, disiplin tinggi, dan setia pada nilai-nilai luhur. Sekali lagi, orang yang memiliki mentalitas pemenang, siap tahan banting dan senentiasa optimistis dalam segala situasi dan kondisi. Dia tetap fokus meraih mipinya dengan penuh dedikasi. Spiritnya tak pernah meredup.

Iklan
Iklan