Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Olahraga

Tiga Wakil Indonesia Bertumbangan di BWF World Tour Finals 2024 China

×

Tiga Wakil Indonesia Bertumbangan di BWF World Tour Finals 2024 China

Sebarkan artikel ini
IMG 20241211 WA0036 1
Pemain tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. (Kalimantanpost.com/Repro laman PBSI)

CHINA, Kalimantanpost.com – Tiga wakil Indonesia bertumbangan di BWF World Tour Finals 2024 yang berlangsung di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Hangzhou, China, Rabu (11/12/2024) sore WIB.

Di nomor ganda putri, pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi yang baru pertama kali tampil di event tersebut harus mengakui ganda Korea Selatan Baek Ha Na/Lee So Hee.

Baca Koran

Ana/Tiwi dalam pertandingan perdana Grup B menyerah 21-6, 21-17 atas Baek/Lee.

Sebelumnya, tunggal putri Indonesia yang bertanding di Grup A, Gregoria Mariska Tunjung mengakui ketangguhan Aya Ohori dari Jepang dengan skor 15-21, 13-21.

“Saya tidak bisa berkembang dari awal sampai akhir pertandingan. Permainan saya monoton dan pergerakan kaki saya cukup lambat sehingga saya tidak bisa balik mengontrol lawan. Aya adalah tipe pemain menyerang dengan pergerakan kaki yang cukup cepat, saya semestinya setidaknya harus bisa mengimbangi,” ujar Gregoria Mariska Tunjung usai pertandingan dikutif dari PBSI, Rabu sore.

Atas hasil ini, kata dia, dirinya kecewa sekali dengan penampilan hari ini karena tidak cukup menunjukkan keunggulannya.

“Saya tidak punya antisipasi untuk counter sementara dia sudah tahu pola saya. Dua pertandingan ke depan sangat penting, saya mau melakukan yang lebih baik dari hari ini apapun hasilnya nanti,” paparnya.

Nasib yang sama dialami tunggal putra Indonesia,
Jonatan Christie yang harus mengakui ketangguhan pemain tuan rumah China, Shi Yu Qi dengan rubber set 16-21, 21-17, 8-21.

“Saya rasa hari ini sedikit kurang maksimal, bukan hanya dari hasil tapi dari strategi permainan. Saya ada sedikit ragu-ragu dalam menerapkannya,” ujar Jonatan Christie.

Menurutnya, ini menjadi pelajaran, sedikit banyak sudah tahu kondisi di lapangan seperti apa. Tadi masih meraba-raba juga. Sempat kaget juga dengan perubahan-perubahan yang cepat, kadang shuttlecock bisa kencang tapi bisa tiba-tiba melambat.

Baca Juga :  Nasib Kurang Beruntung Mees Hilgers dan Rafael Struick, Zwolle Perpanjang Kontrak Eliano

“Harus diakui saya banyak melakukan kesalahan sendiri dan di sisi lain Shi Yu Qi bermain sangat baik,” kata Jonatan.

Ditambahkanya, masih ada dua pertandingan ke depan, melawan Kodai (Naraoka) dan Kunlavut (Vitidsarn) yang ulet dan tidak mudah dimatikan pasti perlu usaha yang terbaik. (ful/KPO-3)

Iklan