Oleh : CAKRAWALA BINTANG
Dijelaskan dalam surat Al-Mulk ayat 2, dimana Tuhan yang memiliki kerajaan itu menjadikan kehidupan dan kematian itu, untuk menguji siapakah yang terbaik amalnya. Bahwa memang pada ayat 1 disebutkan, jika Maha suci Allah yang memiliki dan menciptakan segala kerajaan, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Artinya dalam hal itu bahwa timbul dan tenggelamnya sebuah kerajaan atau negara, di dalam dunia ini silih berganti. Termasuk juga mazhab atau aliran berpikir tentang negara itu sendiri, apakah itu mengenai liberal atau komunis,atau itu mengenai Syiah atau Sunni.Di mana cara pikir itu tentunya akan menciptakan negara,dengan segalam pola pikirnya,yang maksudnya untuk membuat adil dan makmur rakyat di dalam negara itu sendiri.
Perang dunia pertama terjadi 1914, kemudian sepuluh tahun (1924), Turki menjadi runtuh. Dimana asalnya kerajaan Islam menjadi Republik Liberal oleh Mustafa Kamal Pahsa. Namun yang menjadi tanda-tanda alam adalah dipenghujung abad 19, yaitu 20 tahun sebelum 2000, berdirilah negara Republik Islam Iran. Ini adalah dua fenomena yang berbeda pada abad ke-19. Ternyata untuk mendirikan negara Islam itu tidak mudah, maka teori-teori yang dibangun Ali Bin Abi Thalib, itu terbukti dengan berakhirnya abad ke-19. Ternyata bilangan 19 merupakan fenomena untuk menentukan kepastian hukum, untuk mengimbangi jika ternyata Al-Qur’an itu juga dengan struktur 19. Sahabat Ali Bin Abi Thalib memang jenius, itu bukti bahwa petunjuk Allah memang mengikutinya, karamalllahu wajhah, semoga Allah memuliakan wajahnya. Hal itu akan semakin membuktikan arti sebuah hadist, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan jika dirinya adalah kota ilmu, untuk memasukinya, haruslah melalui pintunya. Pintunya itulah Ali Bin Abi Thalib.
Memang hijab dan kabut,akan menutupi siapa Abi Bin Abi Thalib,maka kabut-kabut itu akan menjadikan orang tidak mampu melihat tabir apa serta missi apa yang sebenarnya diajarkan oleh Ali Bin Abi Tahlib? Dia mengajarkan pondasi, yang merupakan pondasi pancang yang akan menopang berdirinya sebuah negara. Negara itu akan melindungi ajaran Islam. Islam itu memerlukan negara, walaupun tidak wajib ummat Islam mendirikan negara Islam. Itu adalah merupakan pilihan bagi mereka, namun sebuah ajaran yang tidak didukung oleh negara, akan terasa jika sebenarnya hukum Islam dan Islam itu hanyalah merupakan aturan hukum yang hanyalah bagian tertentu saja. Artinya masih ada lagi hukum yang di atasnya,yang merupakan aturan negara yang dijunjung semua rakyat. Itu akan berbeda jika Islam dan hukum Islam adalah yang teratas. Maka cara berpikir liberal atau komunis,itu ada di bawahnya. Serta tidak bisa melampaui hukum Islam yang ditempatkan di atas. Maka jika sebuah negara, dimana rakyatnya menyatakan itu, tentulah rasa hormat dan
salut itu ada pada diri orang yang beriman. Ternyata mendirikan negara Islam itu tidak mudah.
Perbandingan dan ilmu perbandingan itu penting.Dalam hal melihat usaha dan kemampuan di dalam mendirikan negara Islam.Serta karakter dan budaya penduduk di muka bumi ini juga berbeda-beda. Namun apa yang dipertontonkan oleh sejarah manusia di muka bumi, ada yang mengatakannya dengan jujur, namun ada juga yang hanya pura-pura tidak tahu. Rasa takut memang melanda manusia, ketika juga tangan besi daripada aturan negara juga melarang untuk berbeda pendapat. Kemudian negara itu hanya membolehkan, apa dan yang mana seharusnya yang dibuat.