BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Beberapa bibit pohon sukun (Artocarpus communis) ditanam secara simbolis di kawasan Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis Lembah Bukit Manjai, Mandiangin Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Senin ( 30/12/2024 ) lalu.
Kegiatan hasil kolaborasi antara Pusat Studi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia (Biodiversitas Indonesia) dan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin ini bertujuan mengaplikasikan program Tridharma Perguruan Tinggi, dan turut mendukung program pemerintah pusat dibidang ketahanan pangan nasional dan mitigasi perubahan iklim.
Dr Amalia Rezeki, pendiri Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis Lembah Bukit Manjai, yang juga dosen Program Studi Pendidikan Biologi ULM, menyampaikan kegiatan ini adalah bagian dari pengaplikasian Tridharma Perguruan Tinggi, sekaligus mendukung program ketahanan pangan yang digalakkan oleh Presiden Prabowo.
Seperti diketahui, pohon Sukun memiliki banyak manfaat dan dalam konteks ketahanan pangan, sukun dapat menjadi salah satu solusi mengatasi masalah krisis pangan. Sukun mengandung karbohidrat kompleks didalam buahnya, sehingga dapat menggantikan nasi sebagai makanan pokok.
Menurut studi yang dipublikasikan jurnal Sustainability, sukun juga memiliki kemampuan menyerap karbon. Studi tersebut menunjukkan sukun di perkebunan bisa menyerap 69,1 ton karbon per hektare di biomassa di atas tanah selama 20 tahun.
Sukun memiliki pertumbuhan yang cepat, rata-rata 1,2 meter per tahun, membuatnya bisa menyerap lebih banyak karbon sepanjang pertumbuhannya.
Sementara itu Luthfiana Nurtamara, SPd, MPd, Dosen Pembimbing Skripsi di Prodi Pendidikan Biologi (ULM) mengatakan, kegiatan Tridharma yang dilakukan di kawasan ini, berupa peninjauan lokasi riset keragaman hayati hutan hujan tropis bagi mahasiswa yang akan melaksanakan tugas akhir, sekaligus melakukan pengabdian masyarakat melalui penanaman pohon sukun sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“ Untuk kegiatan hari ini, kami juga mengikut sertakan beberapa mahasiswa semester akhir Program Studi Pendidikan Biologi ULM, yang akan melakukan penelitian keragaman hayati di Taman Biodiversitas – Hutan Hujan Tropis – Lembah Bukit Manjai. Dan mereka juga dilibatkan dalam aksi penanaman pohon sukun untuk konservasi serta meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar,” jelas Luthfiana.
Di taman ini terdapat pula tumbuh sejenis bunga bangkai seperti marga Amorphophallus yang terdiri dari Amorphopallus paeoniifolius dan Amorphopallus muelleri BI.
“Dengan ditemukannya marga Amorphopallus ini telah menambah data spesies flora yang ada di kawasan Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis Lembah Bukit Manjai yang dapat diteliti oleh mahasiswa,” kata Luthfiana Nurtamara, yang yang juga merupakan pengajar mata kuliah Morfologi Tumbuhan.
Menurut Ramadhan Jayusman, SSi, Pengelola Taman Biodiversitas di taman ini tumbuh berbagai tegakan secara alami, dari marga Artocarpus lannya, seperti Nangka ( lArtocarpus heterophyllus), Cempedak (Artocarpus integer) dan Pohon Tarap (Artocarpus odoratissimus)
“Selain Artocarpus, juga ditemui pohon langka seperti Ulin (Eusideroxylon zwageri) dan Gaharu (Aquilaria malaccensis) dan banyak tumbuh ragam jamur makroskopis yang unik dan eksotik untuk diamatj,” ujarnya. (ful/KPO-3)