Oleh : dr. Hanif Abror Sp. KO
BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Bagi seorang atlet, tak ada istilah libur latihan meskipun memasuki bulan suci Ramadhan. Secara umum latihan pada bulan puasa lebih pada menjaga kondisi fisik agar tidak turun atau de conditioning .
Menu latihan boleh tetap dilaksanakan sesuai dengan arahan pelatih, namun yang diperhatikan dalam melakukan penyesuaian latihan saat puasa adalah, waktu Intensitas, dan tipe latihan Intensitas.
Pada pagi hari diharapkan intensitas ringan atau sedang, pada sore hari bisa dimulai latihan sedang, latihan malam hari lebih baik intensitas tidak terlalu tinggi agar tidak mengganggu tidur.
Tipe bentuk latihan teknik maupun latihan beban, lebih disarankan dilakukan di bulan puasa, latihan endurence sebaiknya dilakukan di sore hari mendekati waktu berbuka.
Untuk asupan gizi, selain karbohidrat sebagai pengganti energi, kecukupan cairan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan saat puasa.
Juga perlu mengenali gejala dan tanda dehidrasi seperti kehilangan fokus, mudah kram menjadi tanda yang penting untuk menghentikan latihan saat puasa.
Assupan protein juga penting dimasukkan dalam porsi makanan sahur dan berbuka untuk menjaga massa otot atlet. (ful/KPO-3)