Kotabaru, Kalimantanpost.com – Desa Tanjung Pelayar, wilayah kerja Puskesmas Tanjung Selayar, menjadi pusat pelaksanaan program Pemberdayaan Masyarakat yang diprakarsai oleh mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Prodi Kebidanan Program Sarjana Terapan, Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin, pekan lalu
Program tersebut tidak hanya memberikan solusi nyata bagi permasalahan kesehatan ibu dan anak, tetapi juga menjadi contoh kolaborasi lintas sektor yang inovatif, dengan tujuh mahasiswa,nyajni, Ambul Putri Pramono (P07124224162R), Mardiana (P07124224174R), Raudatul Jannah (P07124224178R), Selvia Rosluniwati (P07124224181R), Siti Misbah (P07124224182R), Sumariati (P07124224184R), dan Yulia Mukhdarina (P07124224188R).
Kegiatan didukung penuh oleh Kepala Puskesmas Tanjung Selayar, para dosen pembimbing, dan preseptor klinik, dengan melibatkan masyarakat RT 01 hingga RT 06 Desa Tanjung Pelayar sebagai sasaran utama, yang mencakup ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, pasangan usia subur (PUS), dan remaja.
Mahasiswa mengimplementasikan tiga kegiatan inovatif untuk menjawab tantangan kesehatan di desa tersebut. Diantaranya, DIARE SMART, diare Sembuh dengan Makanan dan Air Rehidrasi.
Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya rehidrasi untuk mengatasi diare. Produk unggulan berupa leaflet dan demonstrasi cara membuat larutan rehidrasi oral yang sederhana, membantu masyarakat memahami cara penanganan diare dengan mudah dan murah.
Melalui penyuluhan dan workshop memasak makanan kaya zat besi, remaja diperkenalkan pada pentingnya mencegah anemia, menghasilkan produk seperti booklet edukasi dan resep makanan bergizi yang dapat diterapkan langsung oleh peserta di rumah.
Dengan pendekatan kreatif, Posyandu dihidupkan kembali sebagai tempat interaktif yang menyenangkan. Anak-anak diajak belajar tentang gizi melalui permainan edukatif, sementara orang tua diberi materi pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin. Produk kegiatan berupa poster, modul edukasi, dan video dokumentasi menjadi alat bantu yang efektif dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.
Keberhasilan program, tentunya tidak terlepas dari peran Kepala Puskesmas Tanjung Selayar, aparat desa, kader kesehatan, serta masyarakat setempat. Dukungan akademik diberikan oleh dosen pembimbing dan preseptor klinik yang memastikan setiap kegiatan terlaksana dengan baik dan berdampak nyata.
Diharapkan program tersebut dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak, menurunkan risiko diare pada balita, serta meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya zat besi dalam pola makan mereka. Kegiatan Posyandu Play juga mencatat lonjakan partisipasi orang tua dalam membawa anak ke Posyandu.
Salah satu diantara Mahasiswa menyatakan, ” Melalui program tersebut juga diharapkan Desa Tanjung Pelayar dapat melahirkan generasi yang lebih sehat dan mandiri. Dengan kerja keras dan sinergi yang solid, transformasi kesehatan yang dimulai dari desa, kini telah menciptakan fondasi bagi masa depan yang lebih baik,” Katanya. (and/K-6)