Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Opini

RAJAB

×

RAJAB

Sebarkan artikel ini
Ahmad Barjie B
Ahmad Barjie B

Oleh : AHMAD BARJIE B

Di bulan Rajab, tahun ke-10 atau ke-11 kenabian, Nabi Muhammad SAW menjalani peristiwa Isra dan Mi’raj dengan ruh dan jasad beliau. Waktunya malam hari tanggal 27 Rajab, tiga tahun sebelum beliau hijrah ke Madinah.

Baca Koran

Peristiwa itu murni mukjizat dari Nabi SAW dan tidak bisa dicerna dengan akal, karena untuk perjalanan dari Masjid al-Haram Makkah ke Masjid al-Aqsa Palestina saja memerlukan waktu tempuh saat itu dua bulan dengan jarak 1000 km. Bagaimana dengan Mi’raj dari Masjid al-Aqsa ke Sidratil Muntaha, tentu tidak bisa dibayangkan. Tapi bagi orang beriman tidak ada yang mustahil. Abu Bakar ketika mendengar kabar Isra dan Mi’raj dari Nabi Muhammad langsung mempercerainya, itu sebabnya beliau Abu Bakar al-Shiddiq. Tapi bagi orang yang tidak beriman, hal itu dianggap mustahil, dan mereka semakin menolak Islam.

Waktu beliau menjalani Mi’raj, kepadanya diperlihatkan pemandangan menakjubkan dari surga dan neraka. Khusus tentang neraka, di antara yang beliau lihat dengan mata kepala adalah: Nabi melihat orang-orang yang menggunting lidahnya. Malaikat Jibril yang menemani Nabi menjelaskan, mereka adalah juru dakwah mengejar dunia, yaitu hanya menyuruh orang berbuat kebajikan, akan tetapi mereka mengejar amplop dan imbalan, melupakan untuk memperbaiki diri sendiri dan keluarganya.

Nabi melihat orang-orang memakan daging busuk dan bau, sementara di dekatnya ada daging yang baik. Jibril menjelaskan, mereka inilah orang-orang yang suka berzina dan berlingkuh tanpa nikah, padahal di rumah sudah istri yang halal dan sudah sah dinikahi. Ada juga wanita yang payudaranya tergantung, mereka adalah kaum wanita yang suka memperlihatkan payudaranya kepada orang yang bukan mahramnya, menggunakan dan memamerkan tubuhnya untuk menarik laki-laki.

Baca Juga :  Dapatkah Seorang Ustadz Membawa Kita ke Surga?

Nabi juga melihat orang-orang yang perutnya sangat besar, menyentuh dasar sampai ke kaki. Mereka ini adalah para pemakan riba. Nabi melihat kaum wanita yang payudaranya dimakan ular. Jibril menjelaskan, mereka adalah kaum ibu rumah tangga yang enggan menyusui anaknya, tanpa alasan, padahal anaknya sangat butuh air susu, dan susunya juga mengalirkan air susu yang sehat. Mereka hanya enggan karena ingin tampil beda, karena menganggap menyusukan anak itu kampungan dan mengakibatkan badannya tidak cantik lagi.

Nabi juga melihat, suatu kelompok orang yang kepalanya dilempar dengan batu sampai hancur, lalu kepalanya balik lagi seperti semula dan dilempar lagi, begitu seterusnya. Jibril menjelaskan itulah orang-orang yang merasa berat melaksanakan shalat. Dan masih banyak bentuk siksa neraka lainnya, sebagai gambaran perilaku umat dengan aneka macam dosa.

Banyaklah pelajaran yang bisa dipetik. Itu hanya sebagian saja. Mudah-mudahan ceramah-ceramah Isra Mi’raj semakin menyadarikan kita. Semoga kita beroleh berkah di bulan-bulan ini dan selanjutnya. Sebagaimana doa yang sering kita baca: Allahumma bariklana fi rajaba wa syahbana wa ballighna ramadhana. Amin.

Iklan
Iklan