Tahun 2025 Banjarmasin Siapkan BTT 10 sampai 15 Milyar Rupiah
BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Banjarmasin akui tidak siap dibebankan untuk biaya program Makan Bergizi Gratis (MBG), pasalnya di Kota berjuluk Seribu Sungai itu terdapat 82 ribu lebih peserta didik setingkat Sekolah Dasar dan Menengah Pertama.
Berdasar satu data dari Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin didapati rincian untuk jumlah anak yang bersekolah di sekolah dasar terdapat 46.116 orang di Negeri dan 13.606 orang di Swasta. Sedangkan untuk di tingkat menegah pertama (SMP), jumlahnya 19.349 orang di Negeri dan 3.123 orang di swasta.
Kepala Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Kota Banjarmasin, Edy Wibowo mengungkapkan bukan hanya kota Banjarmasin yang tidak siap jika biaya makan bergizi gratis di bebankan ke daerah, melainkan ujarnya hampir setiap daerah.
Apalagi kata Edy, Banjarmasin bukan daerah penghasil seperti tambang atau nikel, “untuk PAD kita sendiri hanya mampu menopang 20 sampai 30 persen dari APBD kita setiap tahunnya,” ungkapnya.
Ia pun merincikan jika kemampuan belanja pada APBD Banjarmasin pun masih tergantung kepada transfer pusat
Seperti insentif fiskal, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH).
“Saat ini APBD kita saja masih butuh bantuan transfer pusat, bagaimana mau dibebankan biaya makan bergizi gratis, Kalau dibebankan ke daerah pasti tidak sanggup,” beber Edy.
Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri merupakan program Presiden Prabowo Subianto, dan saat ini beberapa sudah mulai dijalankan. Sejak pekan lalu, sejumlah sekolah di Banjarmasin pun mulai melaksanakan uji coba makan bergizi gratis.
Pelaksanaannya pun masih dalam pantauan langsung Badan Gizi Nasional (BGN). Bahkan anggaran saat ini masih dialokasikan dari pemerintah pusat, Namun jika Pemerintah Daerah dipinta turut berpartisipasi, Edy menjawab ada alternatif melalui Belanja Tidak Terduga (BTT).
Edy pun membeberkan jika Banjarmasin di Tahun 2025 memang memiliki alokasi BTT sekitar 10 sampai 15 milyar rupiah, namun katanya jumlah itu tidak bisa mengakomodir secara keseluruhan, menurutnya, itu merupakan bagian dari partisipasi.
“BTT ini peruntukannya memang bukan buat urgensi atau darurat, tetapi apa-apa yang diarahkan atau petunjuk dari pusat, dana ini bisa kemudian di eksekusi oleh SKPD terkait yang menanganinya,” kata Edy.
Ia menambahkan, hal diatas akan dilakukan ketika kota Banjarmasin sudah menerima Petunjuk Teknis (Juknis) tentang program Makan Bergizi Gratis tersebut, “jadi kita menunggu juknisnya bagaimana dari pusat, kalau juknis ini sudah ada, kita bisa salurkan ke SKPD terkait, barangkali Dinsos, bisa juga Disdik nantinya,” tutup Edy.
Disisi lain, berdasarkan kalkulasi jumlah anak peserta didik mencapai 82.194 orang dan kemudian dikalikan dengan 10ribu rupiah saja per-orang, maka satu kali pelaksanaan makan bergizi gratis di Banjarmasin butuh hampir 822 juta rupiah. (Sfr/KPO-1)