Oleh : H. AHDIAT GAZALI RAHMAN
Banyaknya pengadilan dalam dunia ini, ternyata belum mampu memberikan keadilan secara maksimal, masih banyak dirasakan ketidakadilan oleh masyarakat, apakah masyarakat desa, kota, hingga masyarakat nasional dan internasional. Terkadang keadilan yang diputuskan lembaga pengadilan, masih dapat dipercaya bahwa itu telah adil. Dengan bebagai kejadian terjadi setelah keputusan peng adilan itu, banyak hal-hal yang seakan keputusan itu sebuah pesanan orang tertentu, lembaga tertentu, sehingga keadilan yang ingin didapatkan lewat lembaga pengadilan seolah hanya hanya ‘bagai mimpi di siang bolong’.
Bagi mereka yang tidak beragama, itu sebuah kesempatan untuk dapat membeli rasa keadilan. Keadilan yang diluarkan pengadilan bukan lagi sebuah keadilan, tetapi hasil dari kongkalingkong orang tertentu yang akan menikmati keputusan itu. Namun bagi orang yang beragama, khususnya Islam, keadilan yang ada dalam dunia mungkin saja belum dapat memberikan keadilan yang sebenarnya, mungkin karena pengaruh mereka yang berperkara, pengaruh kelompok atau golongan tertentu, yang dapat mempengaruhi sebuah keputusan dari lembaga keadilan.
Pengadilan Ilahi adalah pengadilan yang sudah pasti sangat adil, sehingga tak ada yang diperbuat oleh manusia pasti dia akan menerima kembali perbuatan itu, sebagaimana firman Allah SWT, “Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri”. (QS. Al Isra : 7). Dan surat Al Maidah ayat 8, Allah mengajak orang beriman untuk menjadi penegak keadilan dalam kondisi apappun dan kepada siapapun, apakah terhadap kerabat yang sangat dicintai atau kepada orang lain yang tidak kenal atau malah orang yang dibenci tapi Allah tetap memerintah untuk kita tetap berbuat Adil. “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Maidah : 8)
Ummat Islam dituntut berlaku adil, tidak hanya kepada sesama umat Islam, tetapi juga kepada siapa saja walaupun kepada orang-orang yang tidak disukai. Wahai orangorang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan, yakni orang yang selalu dan bersungguh-sungguh menegakkan kebenaran, karena Allah, ketika kalian menjadi saksi maka bersaksilah dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, yakni kepada orang-orang kafir dan kepada siapa pun, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil terhadap mereka. Berlaku adillah kepada siapa pun, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, sungguh, Allah Mahateliti, Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan, baik yang kamu lahirkan maupun yang kamu sembunyikan.
Dalam sebuah hadist Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Abu Dzarr Radhiyallahu “Barangsiapa menuntut sesuatu yang bukan haknya, maka ia bukan dari golongan kami, dan hendaknya ia mempersiapkan tempat duduknya dari api Neraka.”
Pengadilan Ilahi adalah pengadilan yang pasti adil maka dari itu bagi ummat manusia yang belum memperoleh keadilan dalam dunia, jangan berputus asa, karena masih ada pengadilan Ilahi Rabby yang akan me lakukan pengadilan dan itu pasti sangat adil.
