BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Selama ini tim nasional (Timnas) Indonesia ‘dianggap’ sebelah mata oleh Timnas Australia. Bukan hanya materi pemain yang beda kelas, rekor pertemuan kedua pun sangat jomblang.
Sejak pertama kali bertemu tim Kanguru pada 7 November 1967, Indonesia kalah 15 kali, tiga kali imbang, dan hanya sekali menang.
Satu-satunya kemenangan itu tercipta pada 30 Agustus 1981 dengan mengalahkan Australia 1-0. Satu-satunya gol kemenangan Garuda dicetak Risdianto pada menit ke-88 di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Jawa Timur.
Kenangan 44 tahun lalu itu sudah pasti ingin diulang pemain Timnas Indonesia saat melawan Australia dalam pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C di Stadion Sepak Bola Sydney pada Kamis (20/3) pukul 16.10 WIB.
Peluang Jay Noah Idzes dan kawan-kawan meraih tiga poin bukan lah suatu mimpi atau khayalan mengingat kualitas dan materi pemain Indonesia sudah jauh berbeda dengan sebelumnya.
Pasukan Garuda diperkuat beberapa pemain yang berpengalaman di Liga Eropa seperti Jay Idzes (Venezia, Serie A Liga Italia), Kevin Diks (Copenhagen Denmark dan sekarang membela klub Liga Jerman Borussia Monchengladbach), Kevin Verdonk (Nijgemen Belanda), Mees Hilgers (Twente, Belanda), Thom Haye (Almere Belanda), Sandy Walsh (Mechelen Belgia dan sekarang membela klub Yokohama Morinos Jepang), Eliano Reijnders (Liga Belanda), Maartin Paes (Liga Amerika Serikat), Jordi Amat dan lain-lain.
Apalagi menjelang pertandingan melawan Australia, Timnas Indonesia mendapat suntikan empat pemain anyar yakni kiper Emil Audero Mulyadi yang pernah memperkuat klub besar Italia seperti Juventus, Inter Milan dan Sampdoria, lalu Ole Romeny, Joey Pelupessy (Lommel SK di Divisi 2 Liga Belgia) dan Dean James (Go Ahead Eagles, Liga Belanda).
Secara materi pemain, kekuatan Indonesia juga cukup berimbang dengan Australia yang juga diperkuat pemain berkiprah di Eropa.
Namun, skuad Australia sedikit pincang dengan tak diperkuat 10 pemain utamanya akibat mengalami cedera serta performa tuan rumah juga lagi menurun dipertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia 2026.
Memang secara materi pemain, Timnas Indonesia tidak jauh berbeda, namun yang mengganggu persiapan pelatih Patrick Kluivert menghadapi Australia adalah minimnya persiapan.
Mantan striker Belanda ini hanya punya waktu dua hari meramu pemain, karena seluruh anak asuhnya terkumpul pada 18 Maret lalu.
Kluivert juga baru saja menggantikan pelatih Shin Tae-yong menangani Timnas Indonesia, sehingga perlu waktu beradaptasi dengan pemain maupun strategi yang bakal diterapkannya melawan Australia.
Sebagai jebolan Timnas Belanda dan Barcelona, Kluivert sudah pasti Kluivert akan menerapkan permainan tiki – taka serta bermain total football sebagai filosofi yang ‘dianutnya’.
Untungnya, sebagian besar pemain Indonesia merupakan keturunan Belanda, sehingga akan mempermudah beradaptasi dengan taktik dan strategi yang diterapkan pelatih Kluivert beserta stafnya yang juga berasal dan Nederland.
Mungkin ada sedikit kendala yang dialami Timnas Indonesia, masih belum kuatnya Chemistry antara pemain, faktor kelelahan perjalanan jauh dan minimnya persiapan, hanya dua hari tadi.
Selain strategi apa yang bakal diterapkan Kluivert, tak kalah menarik dicermati dalam pertandingan nanti sore, siapa yang bakal diturunkan Kluivert sebagai starter melawan Australia, mengingat cukup banyaknya pilihan.
Di posisi kiper, dengan kehadiran Emil Audero yang berpengalaman di Serie A Liga Italia bersama Juventus dan Inter Milan tak menutup kemungkinan bisa alternatif pilihan menggantikan posisi Maarten Paes.
Nama besar Emil Audero paling tidak membuat striker Australia sedikit mendapat ‘tekanan’ saat akan melakukan tendangan ke gawang.
Di center back, hampir pasti dua tempat akan diisi oleh Jay Idzes dan Mees Hilgers. Satu tempat lainnya apakah akan dipercayakan ke Rizky Ridho, Kevin Diks atau Sandy Walsh.
Begitu juga di bak kanan, ada dua pilihan di posisi ini yakni antara Kevin Diks atau Sandy Walsh, sedangkan di bek kiri cukup banyak pilihan ada Calvin Verdonk, Dean James, Nathan Tjoe-on atau Arhan Pratama.
Kemungkinan Kluivert akan memasang Calvin Verdonk di bek kiri, sedangkan Dean James didorong menjadi pemain sayap kiri, sedangkan sayap kanan oleh Eliano Reijnders atau Marselino Ferdinan.
Di gelandang bertahan akan dipercayakan kepada Ivar Jenner, pengatur serangan diisi Thom Haye dan penyeimbang Joey Pelupessy.
Di posisi striker, sebagi pilihan utamany diberikan kepada pemain Oxford, Ole Romeny sedangkan super sub ada Ramadhan Sananta dan Septian Bagaskara dari Dewa United.
‘Berlimpahnya’ materi pemain berkualitas di Timnas Indonesia, kans mematahkan ‘kutukan’ tak pernah menang selama 44 tahun atas Australia bakal terwujud.
Namun, pemain Timnas Indonesia jangan terlalu percaya diri secara berlebihan mengingat Australia juga ingin meraih angka penuh agar bisa lolos langsung keputaran final Piala Dunia.
Apalagi di atas kertas, tim Kanguru lebih diunggulkan. Selain merupakan langganan Piala Dunia dan sering ketemu dengan negara-besar, juga pemainnya rata-rata berkiprah di Eropa. Chemistry antara pemain sangat kuat, timnya sudah terbentuk sejak lama, kalau pun ada yang absen akibat cedera, tapi kerangka tim nya sudah punya.
Beberapa pemain Australia yang perlu diwaspadai Martin Boyle dan Craig Goodwin. Dua pemain ini sudah pernah membobol gawang Timnas Indonesia di Piala Asia 2023.
Goodwinini sudah mencetak 5 gol dan 6 asis bersama klubnya, Al Wehda, di Liga Arab Saudi. Kemudian ada Martin Boyle, winger berusia 31 tahun yang sudah mencetak 9 gol dan 8 asis bersama klub Skotlandia, Hibernian.
Juga ada Jackson Irvine yang menjadi pemain tersubur Australia dengan 11 gol dan 10 asis.Pengalamannya sebagai kapten St. Pauli juga membantunya sebagai salah satu jenderal lapangan tengah andalan Socceroos. Selama melawan Indonesia, Jackson Irvine juga banyak menyulitkan timnas.
Lalu, Kusini Yengi, pemain yang dipilih pelatih Timnas Australia, Tony Popovic, untuk menggantikan striker berpengalaman mereka, Mitchell Duke juga harus mendapat perhatian pemain belakang Indonesia.
Mampu kah Timnas Indonesia mengukir sejarah menaklukkan Australia atau kembali tersungkur. Saksikan sore ini di RCTI, Kamis (20/3) pukul 16.10 WIB. (ful/KPO-3)
Lima pertemuan terakhir Indonesia vs Australia
- Australia 3-0 Indonesia – 29 Maret 2005 (Laga persahabatan)
- Indonesia 0-0 Australia – 28 Januari 2009 (Kualifikasi Piala Asia 2011)
- Australia 1-0 Indonesia – 3 Maret 2010 (Kualifikasi Piala Asia 2011)
- Australia 4-0 Indonesia – 28 Januari 2024 (Babak 16 besar Piala Asia 2023)
- Indonesia 0-0 Australia – 10 September 2024 (Putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026)