Banjarmasin, Kalimantanpost.com – Jauh sebelum Banjarmasin mengalami kondisi darurat sampah, Fave Hotel Banjarmasin sudah menerapkan program zero waste (bebas sampah), program ini dimulai oleh hotel yang berlokasi di Kelurahan Sungai Baru itu sejak Januari 2024.
Langkah visioner ini sebenarnya perlu dicontoh oleh investor-investor lain atau pengusaha yang berkegiatan di Kota Banjarmasin, apalagi saat ini kota berjuluk Seribu Sungai itu tengah dilanda darurat sampah.
General Manager Fave Hotel Banjarmasin, Beben Eko Prabowo menceritakan jika program zero waste itu berawal dari inisiatif dirinya pribadi, sejak awal menggagas program tersebut, Beben merasa sistem pengelolaan sampah open dumping di TPA Basirih merupakan ancaman serius.
“Sampah ini kan tidak seperti api, yang begitu terkena kita langsung panas, sampah ini jangka panjang, bom waktu, dan kita liat saat ini memang terjadi darurat sampah,” kata Beben sembari memperlihatkan bagian pilah sampah di dapur Fave Hotel, Selasa (18/3).
Menurutnya, berangkat dari pemikiran bahwa ancaman serius sampah tersebutlah, akhirnya muncul kehendak untuk membuat green team. Mereka bekerja untuk mengawasi dan mengevaluasi secara berkala terhadap jalannya program zero waste.
Dijelaskannya, Fave Hotel Banjarmasin sudah lebih dari satu tahun menerapkan sistem ramah linggkungan, dimana sampah yang dihasilkan oleh industri tersebut dikerjasamakan dengan pihak perusahaan pengolah sampah untuk menjadi bernilai ekonomis.
“Sampah kita perhari itu ada sekitar 30 sampai 50kg, residunya 8 sampai 10 persen aja, sampah ini dulu awalnya hanya kita pilah, setelah kita pilah kita tidak mengetahui apa yang harus dilakukan pada saat itu,” ujarnya.
“Sampai kita ketemu dengan perusahaan pengolah sampah waste smart tech ini untuk sampah organik, mereka mengangkut perhari, kerjasamanya pertahun, dan akhirnya kita bisa menjadi perusahaan yang bebas sampah,” tambah Beben.
Sementara untuk sampah plastik, Beben menyebut pihaknya bekerjasama dengan perusahaan yang bergerak di bidang pengolah sampah plastik di Kota Banjarmasin, sedangkan untuk sampah yang bernilai seperti kardus, jerigen dan lainnya disumbangkan kepada warga sekitar untuk diambil nilai ekonomisnya.
Beben pun menceritakan pasca satu tahun berjalan program bebas sampah itu, saat ini Fave Hotel juga mengambil kerjasama dengan pihak Kelurahan Sungai Baru untuk pengelolaan sampah dengan melibatkan TPS3R dan rumah pemilah sampah.
“Ini kan sejalan dengan program pemerintah, jadi saat ini kita sudah mensupport bibit maggot dan untuk langkah berikutnya kita akan memberikan dukungan berupa mesin pencacah sampah,” ungkap Beben.
Selain itu, ia menambahkan, dukungan terhadap lingkungan juga dilakukan Fave Hotel dengan mengolah sampah organik menjadi eco enzim dan untuk manfaatnya disebarluaskan di seluruh lingkungan kawasan Favehotel berada.
“Kami manfaatkan untuk tumbuhan di depan sini, kemudian drainase di sekitar juga kami bersihkan dengan eco enzim, ini adalah pengurai bakteri yang sangat cepat, makanya tidak ada kan bau-bau aneh di sekitar spt maupun drainase kita,” tutupnya. (Sfr/K-3)