Guna mengatasi permasalahan yang dapat mengancam kesehatan manusia ini, maka Pemko Banjarmasin diminta mengambil langkah kebijakan komprehensif
BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan, musim kemarau 2025 tahun ini diprediksi akan dimulai pada bulan Maret.
Kendati saat ini, hujan masih terjadi di sejumlah wilayah, namun musim kemarau dipastikan akan segera tiba.
Menurut perkiraan BMKG puncak musim kemarau 2025 di sebagian wilayah Indonesia diprediksi pada Juni sampai Agustus 2025.
Pada musim kemarau pencemaran udara menjadi persoalan serius dihadapi sejumlah daerah,tak terkecuali Kota Banjarmasin dengan berbagai aktivitasnya yang tinggi.
Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Muhaimin mengatakan, guna mengatasi permasalahan yang dapat mengancam kesehatan manusia ini, maka Pemko Banjarmasin diminta mengambil langkah kebijakan komprehensif.
Adapun sejumlah langkah komprehensif yang diambil kata Muhaimin kepada {KP} Selasa (18/3/2025) yaitu, mengidentifikasi sumber pencemaran udara, memperketat gas buang kendaraan bermotor dan menggalakan program penghijauan dengan penanaman pohon.
“ Tak kalah pentingnya memperbanyak pemantau kualitas udara dan mengambil tindakan tegas terhadap setiap aktivitas menyebabkan pencemaran udara,” kata anggota komisi membidangi masalah pembangunan dan lingkungan ini.
Disebutkannya, pencemaran udara paling parah terjadi pada setiap musim kemarau akibat kabut asap yang bersumber dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah daerah di Kalsel.
“ Dalan musim kemarau seperti ini kualitas udara di sejumlah daerah di Kalsel khususnya Kota Banjarmasin dikategorikan sudah tidak sehat lagi “ ujar anggota dewan dari F-PDIP ini..
Lebih jauh, Muhaimin menyatakan keprihatinannya karena di Kota Banjarmasin masalah pencemaran udara diprediksi terus mengalami peningkatan.
Menyikapi permasalahan itu ia mengingatkan, semua pihak yang bertanggung jawab melakukan antisipasi agar masalah lingkungan ini tidak semakin parah. Mulai dari Pemko, seluruh aktivitas usaha dan masyarakat. (nid/K-3)
