Rantau, Kalimantanpost.com – Ketua TP PKK Kabupaten Tapin, Hj Faridah Yamani, menegaskan pentingnya peran kepala desa dan PKK desa dalam menentukan arah pembangunan desa. Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Kepala Desa dan PKK Desa se-Kabupaten Tapin.
Dalam sambutannya, Faridah Yamani menekankan bahwa Posyandu kini tidak lagi hanya bergerak di bidang kesehatan.
“Posyandu sudah bertransformasi menjadi pusat kegiatan masyarakat di enam bidang, yaitu pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban umum, serta perlindungan masyarakat dan bidang sosial,” ujarnya.
Menurut Faridah, koordinasi yang baik antar unsur di desa menjadi kunci agar standar pelayanan minimal (SPM) dapat terlaksana dengan optimal. Untuk itu, peran Ketua Tim Pembina Posyandu Desa dinilai strategis sebagai motor penggerak berbagai program tersebut.
Ia juga mengingatkan bahwa PKK tidak hanya berfungsi sebagai organisasi pendukung, tetapi merupakan mitra kerja pemerintah desa dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
Faridah berharap, melalui kegiatan ini, para ketua TP PKK Desa dapat memahami perannya dengan lebih baik dan mampu mengimplementasikan program di wilayah masing-masing.
Mengakhiri sambutannya, Faridah menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan kegiatan ini.
“Semoga kegiatan ini menjadi langkah nyata untuk membangun desa yang lebih maju dan mandiri,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tapin, Rahmadi, selaku panitia pelaksana Bimtek, melaporkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia di tingkat desa, khususnya kepala desa dan TP PKK Desa.
Bimtek berlangsung selama 3 hari sejak 26-29 April 2025 bertempat di Malang dengan pemateri Lembaga Pengembangan Kapasitas SDM Yogyakarta.
“Bimtek ini diharapkan menjadi sarana bagi kepala desa dan kader PKK untuk memahami tugas, fungsi, dan tanggung jawab mereka dalam mendukung pembangunan desa yang partisipatif dan berkelanjutan,” ujar Rahmadi. (dil/rel/K-6)