Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Martapura

Diskusi Musrenbang RPJMD, Soroti Arah Pembangunan Daerah

×

Diskusi Musrenbang RPJMD, Soroti Arah Pembangunan Daerah

Sebarkan artikel ini
Hal 6 3 Klm Martapura Diskusi Musrenbang
DISKUSI MUSRENBANG - Diskusi panel Musrenbang RPJMD Banjar, soroti arah pembangunan daerah. (KP/Wawan )

Gabriel Lele dari UGM yang hadir secara daring memaparkan pendekatan strategis penyusunan dokumen perencanaan.

MARTAPURA, Kalimantanpost.com – Rangkaian Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjar 2025–2029, Pemkab melalui Bappedalitbang menggelar diskusi panel, di Hotel Roditha, Banjarbaru, Kamis (16/05/2025).

Baca Koran

Dipandu Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Ikhwansyah serta menghadirkan tiga narasumber kunci, Kabid Perekonomian dan SDA Bappeda Kalsel Mahrita Yanuarti, Kepala Bappedalitbang Nashrullah Shadiq serta Tenaga Ahli Penyusun Dokumen RPJMD dari PPKK FISIPOL UGM Gabriel Lele.

Dalam paparannya, Mahrita Yanuarti menyampaikan arah kebijakan pembangunan daerah Kalsel. Dia menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan pusat dan daerah serta potensi Kalsel yang strategis sebagai bagian Kawasan Timur Indonesia.

Mahrita juga menyoroti isu strategis, seperti bonus demografi, rendahnya risiko bencana serta peluang pengembangan energi terbarukan dan sektor unggulan daerah.

“Tingkat kemiskinan Kalsel yang terus menurun, menjadi bukti intervensi pembangunan berjalan pada jalur tepat,” jelasnya.

Nashrullah Shadiq menguraikan strategi dan arah kebijakan Kabupaten Banjar menuju daerah yang Maju, Mandiri dan Agamis. Dia menjelaskan, RPJMD 2025-2029 menargetkan peningkatan IPM menjadi 77,43, menurunkan tingkat kemiskinan hingga 2,12% serta meningkatkan PDRB per kapita hingga Rp92 juta.

Nashrullah juga menyoroti 12 program prioritas daerah, antara lain Banjar Sigar di bidang kesehatan, Banjar Cendekia di bidang pendidikan, Banjar Samawa untuk ketahanan keluarga hingga Banjar Tertata dan Banjar Amanah untuk infrastruktur dan tata kelola.

Gabriel Lele dari UGM yang hadir secara daring memaparkan pendekatan strategis penyusunan dokumen perencanaan. Dia menekankan perlunya pemerintah daerah memahami masalah secara komprehensif, mengenali tantangan lingkungan strategis serta memastikan keberhasilan melalui tata kelola yang tangkas, sinergi lintas sektor dan kepemimpinan visioner.

Baca Juga :  Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik, Agar Lebih Baik Lagi

“Diagnosis tepat dan sistem adaptif, kunci sukses mencapai RPJMD yang berdampak,” ujarnya.

Dilanjutkan sesi diskusi tanya jawab yang interaktif, dihadiri perwakilan DPRD, perangkat daerah, akademisi, organisasi masyarakat serta unsur profesi. Berbagai isu strategis pun mencuat, termasuk permasalahan penanganan banjir, peningkatan proyek infrastruktur prioritas oleh pemerintah daerah hingga pembenahan layanan BPJS untuk masyarakat kurang mampu. (Wan/K-3)

Iklan
Iklan