RANTAU, Kalimantanpost.com – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tapin menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) setempat memperkenalkan IDORA, aplikasi digital untuk layanan donor darah.
Aplikasi ini diharapkan mampu menjembatani kebutuhan darah secara cepat dan efisien, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan kemanusiaan.
Kepala Diskominfo Tapin, Wahyudi Pranoto menyebutkan, IDORA masih dalam tahap pra-peluncuran dan direncanakan resmi dirilis pada September 2025, bertepatan dengan Hari PMI.
“Pra-launching ini sebagai ajang uji coba dan edukasi awal. Kami membuka ruang bagi masyarakat untuk memberi masukan, agar aplikasi lebih siap saat peluncuran resmi,” ujarnya di Rantau, Kamis (26/6/2025) kemarin siang
IDORA dirancang sebagai platform yang mempertemukan pendonor dengan penerima, sekaligus memuat informasi stok darah dan jadwal kegiatan donor.
Pengguna bisa memantau langsung ketersediaan kantong darah di markas PMI Tapin maupun lokasi kegiatan donor darah di luar.
Ketua PMI Tapin, Dedy Arief Budiman, menilai kehadiran IDORA sebagai langkah maju menggantikan sistem manual yang selama ini digunakan.
Dengan sistem daring, masyarakat bisa mengakses informasi dengan lebih cepat dan akurat, termasuk mendaftar sebagai pendonor tanpa harus datang langsung.
“Selama ini kami harus menjemput bola. Lewat IDORA, masyarakat bisa lebih aktif dan mandiri dalam kegiatan donor,” kata Dedy.
Ia berharap aplikasi ini tak hanya menjadi alat bantu teknis, tetapi juga media edukasi.
“Semakin mudah aksesnya, semakin besar peluang kesadaran berdonor meningkat,” ujarnya.
Digitalisasi layanan ini menjadi bagian dari transformasi sosial di Tapin, khususnya dalam sektor kesehatan.
Pemerintah daerah optimistis IDORA akan memperkuat sistem pendataan dan distribusi darah, sekaligus meningkatkan efektivitas layanan PMI. (abd/KPO-4)