PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Tengah, menggelar pelatihan Capacity Building Promosi Penanaman Modal di Palangka Raya, Kamis (17/07/ 2025).
Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari pada 16-17 Juli 2025, menyasar pejabat teknis yang menangani sektor penanaman modal dan potensi unggulan daerah, termasuk para pengelola proyek investasi dari seluruh kabupaten dan kota di Kalteng.
Menurut Kepala DPMPTSP Kalteng, Sutoyo, pelatihan ini penting untuk membekali aparatur sipil negara dengan kemampuan menyusun materi promosi yang kredibel dan menjual. Tujuan pelatihan untuk memperkuat daya saing daerah dalam menarik investor.
“Bukan hanya tahu potensi daerah, tapi juga harus bisa membungkusnya dengan bahasa yang menarik, profesional, dan sesuai kebutuhan investor,” kata Sutoyo dalam paparannya.
Ia menambahkan, promosi investasi saat ini tidak cukup dengan data dan potensi semata. Dibutuhkan strategi komunikasi yang kuat, pemetaan pasar yang tepat, hingga kemampuan presentasi yang bisa meyakinkan calon investor.
Sesi pembukaan menghadirkan sejumlah narasumber dari Kementerian Investasi/BKPM, Bank Indonesia Perwakilan Kalteng, serta DPMPTSP Provinsi sendiri.
Pemateri membedah berbagai isu strategis, mulai dari arah kebijakan penanaman modal, prospek pertumbuhan ekonomi, hingga peluang dan tantangan investasi di Bumi Tambun Bungai.
Sesi berikutnya diisi Meitri Hening Chrisna Daluarti dan tim dari PT Sucofindo Jakarta, yang membimbing peserta menyusun dokumen Investment Project Ready to Offer (IPRO)—proyek-proyek investasi yang siap ditawarkan secara konkret. Peserta juga mengikuti simulasi penyusunan IPRO secara langsung.
Menjelang penutupan, peserta dibekali keterampilan komunikasi publik Novita Chandra Wijaya, seorang Certified Public Speaker bersertifikasi BNSP RI.
Sesi ini membahas teknik berbicara yang persuasif dan efektif di hadapan investor maupun forum strategis lainnya.
Dengan pelatihan ini, DPMPTSP berharap promosi investasi di Kalimantan Tengah bisa semakin terarah, profesional, dan berdampak nyata.
“Kita tidak bisa hanya menunggu, tapi harus aktif menjemput bola,” tutup Sutoyo.(drt/KPO-4).