Rantau, KP – Ketua TP PKK Kabupaten Tapin Hj Faridah Yamani bersama Pokja IV dan Dinas Kesehatan meresmikan Rumah Timung, Lulur, dan Akupresur Bahari di Desa Banua Halat Kiri, Selasa (19/8/2025). Peresmian ini sekaligus dirangkai dengan pembinaan ke Asman Toga setempat.
Turut hadir pada peresmian Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana Hj Marsidah, Perwakilan DP3A Tapin Halimah, Camat Tapin Utara Ivada Chandra Sari, Perwakilan Dinas Kesehatan dan Jajaran Pengurus PKK Tapin serta kader PKK Desa Banua Halat Kiri.
Hj Faridah menyampaikan, keberadaan Rumah Timung dan layanan kesehatan tradisional ini merupakan upaya memanfaatkan potensi lokal untuk menjaga kesehatan masyarakat.
“Tradisi timung dan penggunaan ramuan alami sudah lama dikenal masyarakat. Melalui rumah ini, kita ingin melestarikan sekaligus menjadikannya sebagai alternatif menjaga kebugaran,” ujarnya.
Menurutnya, PKK tidak hanya fokus pada pemberdayaan keluarga dari sisi ekonomi dan pendidikan, tetapi juga memperhatikan kesehatan. Pengobatan tradisional dianggap mampu mendukung pola hidup sehat dengan bahan alami yang mudah dijangkau masyarakat desa.
Ia menambahkan, keberadaan fasilitas ini diharapkan mendorong masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan, terutama dalam pencegahan penyakit.
“Kita ingin masyarakat bisa menjaga tubuh tetap sehat, tidak hanya mengandalkan obat-obatan kimia,” kata Faridah.
Faridah berharap, Rumah Timung dan Asman Toga dapat menjadi contoh bagi desa lain di Tapin.
“Kalau masyarakat sehat, maka keluarga kuat, dan pembangunan desa bisa berjalan lebih baik,” ucapnya.
Sementara itu, Petugas Teknis Asmantoga Dinas Kesehatan Ratna mengatakb bahwa Rumah Timung akan dilengkapi tenaga terlatih agar pelayanan yang diberikan tetap sesuai kaidah kesehatan.
“Meski berbasis tradisional, tetap ada pendampingan tenaga kesehatan agar aman digunakan,” jelasnya.
Ratna juga menyebutkan, keberadaan Asman Toga (Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga) di desa ini menjadi pendukung utama. Warga bisa menanam, meracik, hingga memanfaatkan tanaman obat sendiri.
“Dengan begitu, masyarakat tidak hanya menjadi pengguna, tapi juga produsen ramuan tradisional,” katanya.
Ditambahkannya bahwa selain rumah timung, pihaknya ada membuat inovasi di beri nama RUMAH TAPIN dengan memiliki masing hurup memiliki arti pertama T adalah Timung tradisional, A akupresur alami dan P perawatan herbal serta, I inovasi terapi ikan warisan banua dan N Nyata khasiatnya.
Program ini mendapat sambutan hangat dari warga Banua Halat Kiri. Mereka menilai, hadirnya layanan tersebut akan mempermudah akses kesehatan sekaligus menjaga warisan budaya lokal.
Selain peresmian, kegiatan juga diisi dengan pembinaan kepada kader PKK dan masyarakat tentang cara pengolahan tanaman obat serta praktik akupresur sederhana. Pelatihan ini bertujuan agar pengetahuan bisa diturunkan langsung ke keluarga.
Dengan adanya sinergi PKK, Dinas Kesehatan, dan puskesmas, program kesehatan tradisional ini diharapkan terus berkembang sebagai pelengkap layanan kesehatan modern di Kabupaten Tapin. (abd/K-6)
