Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalsel

YGS, Paparkan Empat Potret Aktivitas Global Kalsel

×

YGS, Paparkan Empat Potret Aktivitas Global Kalsel

Sebarkan artikel ini
1 2 klm yayasan
SERAHKAN KONSEP - Pengurus Yayasan Gawi Sabumi menyerahkan Konsep Globalisasi Kalsel kepada Bupati Hulu Sungai Tengah, Samsu Rizal di Barabai (7/8). (KP/rof)

Barabai, KP – Yayasan Gawi Sabumi (YGS), wadah kerakatan keluarga Banjar se-Jabodetabek, mengadakan kunjungan ke Provinsi Kalimantan Selatan.

Kegiatan merupakan rangkaian silaturahmi sekaligus memperingati 18 tahun berdirinya yayasan sejak 2 Agustus 2007.

Kalimantan Post

Ketua Yayasan Gawi Sabumi, HM Basmi Sarman, menyatakan kunjungan pengurus YGS ke Kalsel selain melepas rindu kepada kampung halaman yang telah ditinggal puluhan tahun, juga merupakan tindak lanjut dari himbauan Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin pada kegiatan Halal Bi Halal Warga Banjar Se-Jabodetabek Juni lalu yang mengajak Diaspora dan warga Banjar perantauan untuk “bulik kampung”.

Yakni kembali memperhatikan kampung halaman dan aktif berperan dalam percepatan pembangunan khususnya dalam menghadapi peluang globalisasi di wilayah Kalimantan Selatan.

Dalam pertemuan dengan Bupati Hulu Sungai Utara dan Bupati Hulu Sungai Tengah Kamis(7/8).

Pengurus YGS memaparkan empat potret aktivitas global Kalsel yang dinilai sangat relevan dengan tren wisata alam dan petualangan saat ini.

Empat potret adalah Kalsel sebagai Pusat Logistik dan Perdagangan dengan keberadaan Bandara Internasional Syamsudin Noor yang rencananya akan membuka jalur penerbangan langsung ke Kuala Lumpur, Singapura dan Jeddah.

Serta Sungai Barito sebagai pintu gerbang penghubung antarwilayah di Indonesia bagian Tengah dan Timur.

Posisi ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuaat peran Kalimantan Selatan sebagai pusat distribusi dan manufaktur komoditas.

Kedua, Kalsel sebagai Pintu Gerbang Dakwah Nusantara dimana Syeikh Arsyad Al-Banjari adalah simbol penting bagi keberlanjutan dakwah Islam dan perkembangan peradaban keagamaan di Indonesia, yang juga berkontribusi terhadap peradaban Islam di Asia Tenggara.

Ketiga, Kalsel berpeluang untuk mendapat gelar Gerbang Wisata Religi Indonesia melalui peristiwa religius terbesar yang menarik kunjungan hingga mencapai 4 juta orang pada tahun 2025.

Baca Juga :  Percepatan Jembatan Pulau Laut, Jalan Poros dan Stadion

Y itu tradisi peringatan wafatnya Syeikh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, yang dikenal sebagai Guru Sekumpul, seorang ulama karismatik yang sangat dihormati di Kalimantan Selatan.

Kunjungan besar ini secara signifikan mendorong sektor pariwisata, perhotelan, kuliner, dan perdagangan lokal, membawa manfaat ekonomi yang luas bagi masyarakat sekitar.

Selain itu peringatan haul “Abah Guru Sekumpul” ini membawa nama Kalimantan Selatan lebih dikenal di tingkat nasional dan internasional sebagai pusat spiritual dan wisata religi.

Keempat, Kalsel sebagai Jembatan Ekologi Global mengingat Geopark Meratus di Kalsel telah diakui UNESCO sebagai warisan geologi yang bernilai ilmiah dan estetik.

Geopark ini menjadi magnet bagi wisatawan internasional yang mencari pengalaman wisata alam dan edukasi.

Selain itu Kalsel juga memiliki Loksado, pusat petualangan bernuansa keindahan alam pegunungan yang semakin meningkatkan awareness global tentang keragaman budaya dan alam Indonesia.

Di kawasan pesisir, Kalsel memiliki konservasi Mangrove yang memiliki peran strategis dalam menjaga ekosistem pesisir yang kritis secara global. Memiliki Bekantan (Nasalis larvatus) sebagai salah satu spesies primata endemik Kalimantan, menjadi ikon konservasi dan keanekaragaman hayati yang menarik minat dunia internasional.

Upaya perlindungan bekantan membuka peluang kolaborasi penelitian dan program pelestarian bersama dengan lembaga konservasi global.

Direncanakan YGS akan mengangkat empat potret Kalsel tersebut dalam kegiatan Indonesia Cultural Weeks di Uzbekistan yang digelar 24 Oktober hingga 1 November 2025.

HM Basmi Sarman berharap pemerintah Kalsel turut meramaikan kegiatan ini salah satunya menampilkan wasantra unggulan Amuntai Tenun Sari Gading dan Kerajinan tikar purun made in Amuntai yang mempesona.

Tren Dunia

Tren wisata alam dan petualangan sangat cocok dengan potensi

alam Kalimantan Selatan.

Berdasarkan data Fortune Business Insight, pasar global ecotourism diperkirakan mencapai USD 279 milliar ditahun 2025 dengan pertumbuhan tahunan sekitar 13,1% dari USD 247 milliar di tahun 2023. Pasar ini diperkirakan akan terus bertumbuh pesat hingga mencapai USD 498 milyar pada 2029 dengan CAGR 15,5% .

Baca Juga :  Gerakan Polantas Menyapa di Kalsel

Dari segi pengeluaran, wisatawan yang memilih wisata alam dan berkelanjutan relatif lebih tinggi dibanding wisatawan biasa, karena lama tinggal dapat mencapai 7 hari untuk mengikuti aktivitas alam dan berbaur dengan masyarakat setempat. Wisatawan Uni Eropa dan Amerika Utara misalnya menghabiskan rata-rata lebih dari USD 2000 dollar per trip (Our World in Data-Eurostat).

Basmi Sarman mengharapkan dengan semangat sinergitas Kalimantan Selatan diyakini mampu melebarkan sayap komunikasi dan kolaborasi agar keindahan alamnya semakin terpancar ke mancanegara. (rof/K-2)

Iklan
Iklan