BANJARMASIN, kalimantanpost.com – Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan (MPD) Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari menggelar Seminar Pakar di Kampus MAB Handil Bakti. Kegiatan akademik ini mengusung tema Membangun Administrasi Pendidikan Berkelanjutan: Strategi Penguatan Sumber Daya Manusia di Era Globalisasi, sebagai upaya memperkuat tata kelola pendidikan tinggi yang adaptif terhadap tantangan zaman.
Seminar pakar tersebut menghadirkan tiga narasumber kompeten, yakni Prof. Dr. Suwito Eko Pramono, Koordinator Program Studi Doktor Manajemen Kependidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES), Wakil Rektor III UNISKA Dr. Didi Susanto, serta Dr. Husnul Madinah. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa pascasarjana, dosen, dan praktisi pendidikan.
Dalam penyampaian materinya, Prof. Dr. Suwito Eko Pramono menegaskan bahwa tema pengembangan pendidikan berkelanjutan sebagai strategi penguatan sumber daya manusia (SDM) di era global merupakan gagasan yang sangat relevan dan strategis. Namun demikian, gagasan tersebut harus ditindaklanjuti secara konsisten melalui implementasi nyata.
“Prinsip-prinsip administrasi pendidikan sebenarnya sudah jelas. Tantangannya bukan pada konsep, melainkan pada pelaksanaan yang harus berbasis realitas dan data yang akurat, agar pendidikan tidak berhenti pada tataran wacana atau keinginan normatif semata,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pendataan yang tepat dan berkelanjutan akan menjadi penentu arah penyelenggaraan pendidikan ke depan. Dengan administrasi pendidikan yang tersusun rapi, terarah, dan tepat sasaran, pendidikan diharapkan mampu memenuhi harapan masyarakat, menjawab kebutuhan riil di lapangan, serta menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
“Administrasi pendidikan yang baik merupakan kunci untuk mewujudkan pendidikan yang optimal, bermakna, dan berkualitas,” tambahnya.
Menyoroti persoalan banyaknya lulusan yang dihasilkan setiap tahun, termasuk dari bidang medis, Prof. Suwito menekankan bahwa pendidikan sejatinya bukan sekadar pelatihan kerja. Ilmu pengetahuan yang diperoleh selama proses pendidikan harus menjadi bekal hidup yang dapat dimanfaatkan secara adaptif.
“Lulusan dituntut memiliki inisiatif, tidak hanya menunggu peluang kerja, tetapi juga mampu mengembangkan potensi diri, berwirausaha, membangun usaha mandiri, hingga menciptakan startup dan spin-off,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UNISKA, Dr. Didi Susanto, menilai seminar pakar ini sebagai momentum penting bagi perguruan tinggi untuk melakukan refleksi dan penguatan tata kelola pendidikan. Menurutnya, pengembangan administrasi pendidikan yang berkelanjutan harus berjalan seiring dengan pembentukan karakter dan peningkatan kompetensi mahasiswa.
“UNISKA berkomitmen mendorong lahirnya lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter, kepemimpinan, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi di era global,” ungkap Dr. Didi.
Ia menambahkan, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab jangka panjang dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap menciptakan lapangan kerja. Oleh karena itu, sinergi antara kebijakan akademik, penguatan kurikulum, dan administrasi pendidikan harus terus ditingkatkan.
Melalui seminar pakar ini, Pascasarjana MPD UNISKA diharapkan mampu melahirkan gagasan dan strategi konkret dalam pengembangan administrasi pendidikan berkelanjutan, sekaligus memperkuat daya saing sumber daya manusia Indonesia di tengah arus globalisasi. (fin/KPO-1)














