Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Jilbab Pakaian Wajib Bagi Muslimah

×

Jilbab Pakaian Wajib Bagi Muslimah

Sebarkan artikel ini

Oleh : Abdah Ainani
Pengajar

Baru ini Sinta Nuriyah menyatakan tidak wajibnya jilbab (khimar), dengan landasan tafsir konstektual yang dicontohkan Gus Dur. Juga menyebut bahwa RA Kartini dan istri para iyai NU tidak terdahulu tidak menutup aurat dengan sempurna.

Baca Koran

Selama ini Sinta juga mengartikan ayat-ayat Alqur’an secara konstektual bukan tekstual. Sinta mengaku kaum muslim banyak yang keliru mengartikan Alqur’an karena berbagai pihak mungkin saja memiliki kepentingan.

Sesuatu yang mungkin luput pemahamannya dari kaum muslimin, khususnya kaum  muslimah, ialah bahwa wanita itu aurat. Artinya, dia itu sendiri ialah aurat yang berarti harus ditutupi dan tidak ditampakkan, sebab tampaknya ia akan memalukannya. Di dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda : “Wanita itu aurat, apabila ia keluar (dari rumahnya) setan senantiasa mengintainya”.

Berdasarkan makna aurat sebagaimana telah disebutkan di atas, hadits ini tidak mungkin akan dipahami bahwa maknanya wanita itu aib atau cela, atau wanita itu identik dengan kemaluan yang harus ditutup, namun hanya dipahami bahwa wanita itu adalah aurat yang apabila tampak akan memalukan dirinya. Ini yang sesuai dengan sifat asli wanita, yaitu pemalu. Dan ini adalah sabda Rasulullah SAW, apabila ia keluar (dari rumahnya) maka setan selalu mengintainya. Artinya menghias-hiasinya di pandangan mata kaum laki-laki. Ada yang mengatakan artinya setan selalu memandangnya untuk menyesatkannya dan menyesatkan (kaum laki-laki) dengannya.

Bagian yang Termasuk Aurat

Dalam hadits disebutkan oleh Rasulullah SAW secara umum wanita itu aurat. Ini adalah hukum asalnya, bahwa menurut syari’at, wanita itu dari ujung rambutnya sampai ujung kakinya adalah aurat yang harus ditutupi, berdasarkan hadits Rasulullah SAW di atas. Dan tidak dikeluarkan dari hukum asal ini bagian tubuh manapun dari seorang wanita yang boleh tampak kecuali harus dengan dalil dari syari’at yang jelas pula.

Dari keterangan di atas, maka bagian tubuh wanita yang termasuk aurat adalah mulai dari kepalanya, termasuk rambut dan kedua telinganya, leher, badan, sepanjang kedua tangan, serta sepanjang kedua kakinya, seluruhnya termasuk aurat yang harus ditutupi dan tidak layak terlihat.

Baca Juga :  Selamatkan Generasi dari Jeratan Judi Online

Mengenai aurat wanita, sesungguhnya wanita itu adalah perhiasan dunia. Namun gelar itu semakin lama semakin hilang pada diri wanita muslim itu sendiri. Wanita yang mampu menjaga auratnya, menjaga kesuciannya, sholehah, dan wanita itu sangat menjaga agamanya. Itulah beberapa ciri Seorang wanita yang sholehah yang didambakan Islam. “Sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah”.

Siapa yang tidak ingin menjadi wanita sholehah, namun di tengah kondisi sekarang ini sangat disayangkan sekali. Begitu banyak wanita muslim yang ada di Indonesia namun sudah tidak terkenali lagi identitasnya, apakah dia itu muslim atau non muslim.

Para wanita berlomba-lomba mengikuti Trend yang sedang Berkembang di Dunia Maya . Tanpa mencari tahu apakah orang yang dia tiru itu benar atau tidak. Dimana sih akal sehat kita? Padahal kita ini umat Muslim yang Subhanallah sekali, karena seperangkat aturan telah menyertai kita tinggal kita lagi mau atau tidak untuk mengambilnya. Dan mengambil aturan Allah itu jangan sebagian-sebagian saja misalnya kewajiban tentang shalat dilaksanakan tetapi kewajiban tentang menutup aurat tidak mau.

Para wanita muslim itu tidak mengetahui makna sebenarnya tentang jilbab dan kerudung. Mereka mengira jilbab itu sama saja maknanya dengan kerudung, padahal jelas berbeda. Makanya mesti cari tahu. Jilbab itu pakaian kurung yang longgar dan menutupi tubuh sampai mata kaki. Tidak tipis atau transparant. Dalilnya terdapat di dalam Alqur’an : “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Ahzab : 59)

Baca Juga :  Desakan Me-nuklir Gaza, Ketidaklayakan Sistem Sekuler Mengatur Dunia

Dan satu lagi pakaian wajib wanita yang mesti dipakai ketika di luar rumah, yaitu kerudung. Kerudung ini dipakai bersama dengan jilbab. Dan itulah salah satu penyebab mengapa wanita-wanita banyak yang masuk Neraka karena dia berpakaian seperti telanjang dan memiliki punuk di kepalanya. Berikut firman Allah : “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengert
i tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (QS. An-Nur : 31)

Penjelasan yang benar hanya bersumber dari nash-nash yang shoheh, bukan bersandar dengan orang yang terdahulu atau tokoh tertentu. Bahkan Rasulullah SAW pernah menyuruh setiap muslimah keluar rumah dengan memakai jilbab. Dan apabila tidak memilikinya maka sesama muslimah harus meminjamkannya.

Rasulullah SAW memang suri tauladan yang utama. Sebagai kepala Negara Beliau juga mengatur bagaiman agar kaum muslimah bisa dalam menjalankan kewajibannya memakai jilbab.

Maka sudah sepantasnya kita lebih kritis terhadap rezim hari ini yang mana tidak mendorong kita untuk melaksanakan hukum syara, malahan membiarkan para public figur beropini yang nyeleneh dan menyesatkan pemahaman umat. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.

Iklan
Iklan