Kaget rencana dijadikan karantina Covid-19 dan warga nantinya berinisiatif untuk memblokir wilayah tersebut
BANJARMASIN, KP – Aksi warga menolak rencana tempat Karantina Covid-19 di Jalan Brigjen Hasan Basri atau tepatnya Kayu Tangi II Banjarmasin Utara, Selasa (7/4) malam, sekitar pukul 21.30 WITA.
Mereka menolak rencana Kantor Balai Diklat Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin ini dijadikan pusat karantina untuk Covid-19 di Banjarmasin
Ketika itu sejumlah warga langsung turun ke lokasi melakukan aksi protes dan penolakan.
Para anggota Polsekta Banjarmasin Utara, dan anggota TNI, berusaha merendam warga yang cukup marah atas rencana tersebut.
Dari keterangan salah satu warga, Fauzie, yang mewakili warga lainnya, pihaknya menolak dengan tegas keberadaan tempat penampungan dan perawatan ODP (Orang Dalam Pengawasan) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP), yang direncanakan Pemko Banjarmasin di wilayah permukiman Komplek Kayu Tangi II ini.
“Kita juga dengan tegas berdasarkan aturan yang kita ketahui, harus ada yang pertama persyaratan, persetujuan dari warga sekitar.
Sementara warga sekitar jelas tidak akan menerima pembangunan tersebut,” ujarnya.
Dari awal disebut tidak ada sosialisasi dari Pemko Banjarmasin kepada masyarakat setempat.
Sementara dari keterangan Ketua RT 15, Zuhdi Arsad, sebelumnya pembangunan ini akan dijadikan Asrama Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kota Banjarmasin.
“Iya, jelas membuat kaget dengan tiba-tiba dijadikan tempat isolasi (karantina),” ucapnya.
Disebut, pada bangunan itu sudah adanya alat-alat kedokteran, dan wilayah Banjarmasin Utara, sudah masuk zona merah.
“Kita bersama rekan-rekannya sudah mengkonfirmasi kepada pihak kecamatan dan kelurahan.
Tapu sayang, keduanya tidak memberikan jawaban yang memuaskan.
Kami bersama masyarakat setempat berinisiatif untuk memblokir wilayah ini.
Mudah-mudahan menjadi perhatian Pemko Banjarmasin dan Gugus Tugas P3 Covid-19 Kota Banjarmasin,” tambah Fauzi.
[]Sudah Tiga Meninggal
Sementara keterangan lain sebelumnya, jumlah kasus penularan Covid-19 di Banjarmasin terus bertambah.
Jika sebelumnya ada dua orang yang dinyatakan meninggal saat ini bertambah satu menjadi tiga orang.
Juru bicara Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Banjarmasin, Machli Riyadi membenarkan data tersebut.
Machli mengatakan, sudah ada tiga orang yang meninggal dunia.
Dan pasien yang terkonfirmasi positif ada empat belas orang.
“Ada tambahan yang meninggal satu jadi betul meninggalnya tiga.
Orang yang dinyatakan positif di Banjarmasin itu totalnya menjadi empat belas dan meninggal tiga orang,” ucapnya saat Konferensi Pers Percepatan dan Penanganan Covid-19 Banjarmasin, di Balaikota Rabu (7/4).
Kemudian lebih rinci Machli menyebutkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) yang sebelumnya berjumlah delapan turun menjadi enam disebabkan ada dua yang dinyatakan negatif.
Sehingga mereka akhirnya dipulangkan.”ODP di Banjarmasin ada 153, PDP ada delapan dan sekarang jadi enam karena dipulangkan dua karena hasilnya negatif,” katanya.
Ia mengatakan, dengan bertambahnya jumlah yang meninggal dan jumlah pasien positif ini tentunya menjadi suatu keprihatinan yang harus disikapi dengan cara berupaya agar penyebaran virus corona bisa ditekan.
Pihaknya pun kembali mengimbau kepada masyarakat untuk menaati arahan dari pemerintah, seperti tak keluar luarh jika tak penting, selalu mencuci tangan dengan sabun, menjaga kesehatan dan selalu menggunakan masker saat beraktivitas.
“Dengan kondisi seperti ini sekali lagi tentunya kami mengimbau untuk membantu pemerintah memutus mata rantai ini karena dengan bersama kita yakin mengatasi penularan ini,” pungkasnya. (fik/sah/K-2)