Banjarmasin, KP – Terus merebaknya Covid-19 saat ini tidak hanya berimbas dan berdampak pada penjual makanan yang semakin sepi pembeli juga berdampak pada penjual BBM eceran yang kehilangan pendapatan.
Sejak kawasan Banjarmasin Utara masuk kawasan zona merah sangat berdampak pada penjual BBM eceran dikawasan Sultan Adam menjadi sepi pembeli warga semakin mengurangi keluar rumah.
“ Kami paling terdampak sekali saat ini biasa 1 teng ukuran jumbo isi 30 liter bisa terjual satu hari hingga 3 teng sekarang 1 teng saja sudah semakin berat,” jelas Syaiful penjual bensin eceran.
Biasa pembeli ketika pagi sudah mulai rami dikiosnya sejak pagi ketika mau ngantar anak dan masuk kerja sekarang sudah tidak ada lagi, sekolah sudah libur, pekerja juga mulai diliburkan termasuk para PNS.
Sejak adanya virus corona warga mulai mengurangi aktifitasnya apalagi malam hari habis Magrib sudah tidak lagi pembeli.
“Padahal dapur saya bisa ngebul berkat usaha ini kalau sudah hingga hingga 70 persen hilang apa lagi mau diharap sekarang sehari hanya dapat kurang dari Rp50 ribu,” kata ayah 2 anak ini.
“Harapan saya sebagai pekerja serabutan virus ini bisa cepat berlalu sebelum Ramadhan karena saat puasa permintaan bensin eceran mengalami kenaikan permintaan,’’katanya penuh harap.
“ Saya ada juga ada mendengar ada kabar baik dari pemerintah provinsi Kalsel akan memberikan bantuan selama 3 bulan untuk pekerja formal dan informal 1 bulan dapat bantuan Rp600 ribu, semoga keluarga kami terdata juga di RT sebagai penerima bantuan tunai,” harapnya. (hif/K-1)