Martapura, KP – Kadis Kesehatan Dr Diauddin mengungkapkan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Banjar kian menurun, yakni 89. Orang yang selesai menjalani karantina mandiri ada 114, PDP nol, yang terkonfirmasi positif masih empat, tiga dirawat di rumah sakit rujukan RSUD Ulin Banjarmasin dan seorang lagi menjalani isolasi mandiri.
“Dua orang yang positif Corona kondisinya memakai alat bantu, karena masih mengalami sesak nafas, sisanya relatif stabil,” ungkap Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Banjar ini, di Command Center Barokah, Martapura, Senin (13/04/2020).
Kendati demikian, Diauddin tetap mewanti-wanti, kendati ODP trennya menurun, namun harus diperhatikan adalah potensi penularannya yang masih besar, apalagi Kabupaten Banjar sudah masuk zona merah.
”Bila pembatasan masyarakat untuk berkumpul tidak juga berhasil, tidak menutup kemungkinan terjadi ledakan kasus yang tidak kita harapkan. Imbasnya bukan hanya penyakit, tapi berdampak besar pada sosial-ekonomi masyarakat,” katanya.
Menurutnya, saat ini upaya paling efektif adalah mengoptimalkan Desa Tanggap/Tangguh Codiv-19 yang nanti membantu mensosialisasikan imbauan pemerintah dan mendata warga yang datang dari luar daerah.
”Nanti desa-desa tangguh tersebut bisa mengendalikan mobilitas orang dan mengetahui kondisi di wilayahnya masing-masing,” tuturnya.
Diapun berharap, lewat relawan/satgas desa nanti, desa-desa di Kabupaten Banjar betul-betul hijau. Itupun bila masyarakatnya disiplin untuk menghindari berkumpulnya massa, bila tidak, dikuatirkan kondisi sulit sekarang terus berlanjut sampai waktu tidak bisa ditentukan.
”Dengan kondisi saat ini, kita tidak bisa mengatakan ada desa yang terkendali, aman dari penyebaran virus. Dengan Kabupaten Banjar masuk zona merah, berarti semua desa harus waspada.
”Logikanya saja, dari Wuhan Cina begitu cepat menyebar dan sekarang sudah melanda hampir seluruh penjuru dunia, apalagi cuma antar desa,” ingatnya. (Wan/K-3)