Banjarmasin, KP – Rumah Kreatif Banjarmasin memproduksi ratusan masker transparan bagi penyandang difabel tuli. Masker itu tersebut dibuat dengan sedemikian rupa. Bagian tengah diganti dengan plastik mika agar mulut bisa terlihat.
Ada 200 masker yang diserahkan secara simbolis oleh Walikota Banjarmasin Ibnu Sina kepada perwakilan Gerakan untuk kesejahteraan tunarungu Indonesia (Gerkatin) dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) di balaikota, Rabu (29/04/2020).
Masker tersebut sengaja diproduksi untuk memudahkan para difabel tuli dalam berkomunikasi. Pasalnya pasca diwajibkannya penggunaan masker, mereka kerap kesulitan menangkap informasi dari orang lain.
Gerak mulut dari orang yang menyampaikan informasi tak bisa terbaca karena tertutup. Padahal, hal itu merupakan faktor penting dalam komunikasi mereka.
“Kenapa penerjemah tak pakai masker saat menerjemahkan, karena teman-teman tak akan mengerti kalau mulut ditutup,” ujar Sintia yang berprofesi sebagai penerjemah difabel di Banjarmasin.
Lebih lanjut Sintia menjelaskan, bahwa ia terpaksa tak menggunakan masker saat menerjemahkan suatu. Karena jika itu ia lakukan maka akan banyak sekali informasi yang tertinggal dan tak tersampaikan kepada difabel tuli.
“Karena mulut tertutup maka sulit dipahami. Jika tertutup maka akan ada banyak informasi yang tak tersampaikan,” ujarnya yang selalu mendampingi sebagai penerjemah kaum difabel saat konferensi pers di balaikota.
Adapun salah seorang perwakilan penerima Rabiatul Adawiyah (32), mengaku sangat senang dengan adanya masker transparan tersebut. Sehingga ia bisa mengetahui apa yang disampaikan orang lain dengan melihat gerak mulut.
Terlebih, wanita berparas cantik ini berprofesi sebagai pedagang. Sehingga ia sangat memerlukannya agar tak terjadi kesulitan saat bertransaksi.
“Terimakasih atas bantuan ini, tentu sangat memudahkan dan membuat informasi yang disampaikan bisa saya terima dengan baik,” ucap warga Jalan Veteran ini. (sah/K-3)